Berbagai Materi Pembelajaran

KIMIA DASAR I (definisi ilmu kimia, metode ilmiah,sistem internasional dan satuan-satuan unit ,pengukuran dan angka berwarna,zat/bahan dan sifat-sifatnya,unsur senyawa dan campuran,simbol rumus dan persamaan reaksi)



REVIEW KIMIA DASAR
PERTEMUAN KEDUA




NAMA: LORANZA AFRIANTI
NIM: A1C217039
KELAS: R-003

DOSEN PENGAMPU: Dr.Yusnelti,M.Si.




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
 2017


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kimia merupakan salah satu bidang ilmu yang tergolong ilmu pengetahuan alam (IPA) di samping fisika, geologi, astronomi, dan biologi. Perkembangan ilmu kimia semakin bertambah dari zaman ke zaman. Hal itu ditandai dengan ditemukannya atom oleh para ahli mulai dari zaman Yunani sampai ditemukannya teori atom yang sampai saat ini diakui kebenarannya. Ditemukannya atom tersebut diyakini oleh para ahli sebagai awal mula dari ilmu kimia. (Liliasari dan Harry Firman, 1997). Dalam ilmu kimia dibahas tentang ikatan kimia. Ikatan kimia merupakan ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik antara partikel-artikel yang berikatan. Dengan adanya ikatan kimia tersebut maka baik sifat kimia maupun sifat fisika dari senyawa, seperti dapat menghantarkan listrik, kepolaran, kereaktifan, bentuk molekul, warna, sifat magnet titik didih yang tinggi dapat dijelaskan melalui berbagai teori ikatan kimia tersebut. (Syarifuddin, Nuraini.1994). Salah satu teori ikatan kimia adalah ”Ikatan Molekul”. Dengan adanya ikatan molekul tersebut maka dapat dijelaskan sifat fisika maupun kimia dari suatu senyawa atau ion kompleks yang terbentuk dari iakatan kimia, seperti perbedaan titik didih suatu senyawa dan kelarutan.
Pembahasan ringkas tentang materi wujud, sifat dan perubahan dari materi serta energi merupakan ruang lingkup pengkajian ilmu kimia. Saat ini perkembangan ilmu kimia. Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan sehari- hari banyak produk yang telah memberikan andil yang besar dalam kehidupan sehari- hari banyak produk yang telah kita pergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pada makalah ini kami akan mencoba mencari lebih luas mengenai pengertian serta manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari- hari.

1.2  TUJUAN
Mampu memahami apa yang dimaksud dengan definisi kimia,metode ilmiah,system internasional,dan satuan-satuan unit ,pengukuran dan angka bermakna ,serta apa itu unsur senyawa dan campuran serta rumus persamaan reaksi .
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ilmu Kimia
Kimia berasal dari bahasa Arab كيمياء  “Seni transformasi” dan bahasa Yunani Khemeia “Alkimia” adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari- hari.
Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik.  Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antara atom.
Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Ilmu kimia membahas semua materi tentang :
  1. Susunannya dan strukturnya
  2. Sifat
  3. Perubahannya
  4. Energi yang menyertai perubahannya
Misalkan kita membahas “air”. Maka secara sederhana yang dipelajari oleh ilmu kimia tentang air adalah mengenai :
1.      Bagaimana atom-atom hidrogen dan oksigen tersusun dalam sebuah molekul air dengan membentuk struktur molekul.
2.      Bagaimana sifat- sifat air dihubungkan dengan susunan dan struktur tadi.
3.      Perubahan apa yang terjadi pada air (erat kaitannya dengan reaksi kimia)
4.      Seberapa besar energi yang dihasilkan atau diserap pada perubahan tersebut.

Ilmu kimia yang berhubungan erat dengan semua indera manusia, yaitu penglihatan. Pendengaran, perasaan, dan penciuman. Selain itu, ilmu kimia merupakan batu loncatan ke ilmu lain. Ilmu kimia dasar  menolong seseorang untuk mempelajari bidang- bidang ilmu lainnya.
Seseorang tidak akan dapat menjelaskan konsep fisika tentang gaya magnet atau arus listrik tanpa mengerti ilmu kimia tentang atom. Pelajaran biologi tentang fotosintesis akan lebih banyak berarti bila pengetahuan tentang reaksi dasar kimia dilibatkan. Banyak contoh dari bidang kimia dapat diberikan, yang menekankan kegunaan ilmu kimia. Namun, disamping aplikasi ini, konsep-konsep ilmu kimia dapat juga digunakan dalam kehidupan sehari- hari.
Bahan kimia sering ditakuti oleh sebagian orang yang mungkin tidak mengerti kimia. Sebenarnya bahan kimia meliputi semua benda yang terdapat dalam kehidupan sehari- hari setiap benda di sekeliling kita, bahkan tubuh kita sendiri atas bahan- bahan kimia.
Buku, udara, rumah, makanan dan minuman, semuanya termasuk bahan kimia. Bahan kimia terdapat dimana-mana.
Bahan kimia yang terdapat di sekitar kita, banyak yang berasal dari alam dan banyak pula yang dihasilkan oleh makhluk hidup.
Batuan, besi, emas, kapas, gula, garam, semuanya adalah contoh bahan kimia yang telah berabad-abad sangat besar peranannya terhadap kehidupan manusia. Bahan- bahan tersebut dapat digunakan untuk membangun rumah, membuat pakaian dan merupakan bahan makanan.
Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Ilmu kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari- hari banyak produk yang telah kita pergunakan seperti sabun, deterjen, pasta gigi, dan kosmetik. Penggunaan polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil clorida (PVC).  Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang banyak dikembangkan dari kemasan, makanan olahan sampai dengan pengawetan.
Luasnya areal ilmu kimia, sehingga keterkaitan antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya menjadi sangat erat. Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah mempermudah geologi dalam mempelajari kandungan material bumi : logam maupun minyak bumi.
Pada bidang pertanian, analisis kimia mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/ tanaman yang tepat kekurangan zat- zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan insektisida. Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakkan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid.  Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat- obatan.
Ilmu kimia berperan besar terhadap kesejahteraan umat manusia. Hampir semua produksi industri untuk keperluan hidup sehari- hari umat manusia menggunakan bahan kimia dalam proses produksi. Hampir tidak ada barang keperluan sehari- hari yang dikonsumsi tanpa peranan bahan kimia dalam pengolahannya. Semakin banyak barang yang kita gunakan, semakin banyak bahan kimia yang terlibat dalam proses pembuatannya. Peran ilmu kimia dalam bidang lingkungan hidup sangat besar. Isu pemanasan global, pencemaran udara, air dan tanah telah memicu pengembangan green chemistry yang berorientasi pada proses dan penggunaan bahan yang ramah lingkungan. Konsep pengelolaan lingkungan telah bergeser dari perlindungan lingkungan terhadap limbah menjadi usaha rekayasa proses produksi yang tidak menghasilkan limbah.

2.2 Metode Ilmiah

Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipolesa
5. Menggunakan ukuran objektif
6. Menggunakan teknik kuantifikasi

·         Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi tujuh tahap
Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi tujuh tahap, yaitu :
  1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
  2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.
  3. Menyusun hipotesis.Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
  4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
  5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan.Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
  6. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
  7. Menulis laporan Ilmiah.Untuk mengkomunikasikan hasil penelitian kepada orang lain sehingga orang lain tahu bahwa kita telah melakukan suatu penelitian ilmiah.
Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya dimiliki oleh setiap penelitian dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang dimaksud adalah :
  1. Rasa ingin tahu
  2. Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada)
  3. Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi)
  4. Tekun (tidak putus asa)
  5. Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)
  6. Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)
·         Penelitian / Riset
Salah satu hal yang penting dalam dunia ilmu adalah penelitian (research). Research berasal dari kata re yang berarti kembali dan search yang berarti mencari, sehingga research atau penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan.
Research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
Ciri-ciri riset adalah sebagai berikut, yaitu bahwa riset: (Abisujak, 1981)

1. Dilakukan dengan cara-cara yang sistematik dan seksama.
2. Bertujuan meningkatkan, memdofikasi dan mengembangkan pengetahuaN(menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan)
3. Dilakukan melalui pencarian fakta yang nyata
4. Dapat disampaikan (dikomunikasikan) oleh peneliti lain
5. Dapat diuji kebenarannya (diverifikasi) oleh peneliti lain

·         Penelitian Ilmiah
Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada lima karakteristik penelitian ilmiah, yaitu:
  1. Sistematik, Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
  2. Logis, Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
  3. Empirik, artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
  4. Obyektif, artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.
  5. Replikatif, artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
2.5. Jenis-Jenis Penelitian Ilmiah
Ada tiga tingkatan penelitian ilmiah untuk sampai kepada perwujudan ilmu/teori, yaitu :
1. Penelitian Eksploratif,Penelitian ekploratif adalah penelitian dalam untuk upaya mencari masalah/menjajagi masalah.
2. Penelitian Pengembangan
3. Penelitian Verifikasi

2.3 Sistem Internasional dari Satuan Satuan Unit

Sistem Satuan Internasional (SI) atau International System of Unit atau le System International d’unites merupakan hasil kesepakatan dari CGPM (Conference General des Poids et Measures) di Paris, Prancis.
Dengan adanya satuan internasional diharapkan semua hasil pengukuran di seluruh dunia dapat seragam serta mudah dipelajari semua orang.

Satuan Internasional (SI) ini merupakan sistem
satuan yang baik (baku). Sistem ini memenuhi persyaratan berikut.

1. Mempunyai nilai tetap.
2. Mudah dikonversikan (diubah ke satuan lain dengan nilai yang sama).
3. Dapat digunakan oleh semua orang di seluruh dunia.

Sistem Satuan Internasional (SI) : sistem satuan yang berlaku secara internasional (mendunia). Sebelum adanya standar internasional, hampir setiap negara menetapkan sistem satuannya sendiri. Sebagai contoh, satuan panjang di negeri kita adalah hasta dan jengkal. Di Inggris dikenal inci dan kali (feet) dan di Perancis digunakan meter. Dari berbagai macam perbedaan satuan ini akan menimbulkan kesukaran.
1.       Kesukaran pertama adalah diperlukannya bermacam-macam alat ukur yang sesuai dengan satuan yang digunakan.
2.      Kesukaran kedua adalah kerumitan konversi dari satuan ke satuan lainnya. Ini disebabkan tidak adanya keteraturan yang mengukur konversi satuan-satuan tersebut.
Karena akibat kesukaran yang ditimbulkan oleh pengguna sistem satuan yang berbeda maka muncul suatu gagasan yang hanya menggunakan satu jenis satuan saja untuk besaran-besaran dalam ilmu pengetahuan alam. Suatu perjanjian internasional telah menetapkan satuan sistem internasional (International System of Units) disingkat SI yang diambil dari sistem matric dan digunakan di Perancis setelah revolusi tahun 1789.
Satuan-satuan dasar SI terdiri dari: panjang, massa, waktu, arus listrik, temperatur termodinamik, jumlah zat dan intensitas cahaya.
 Ada dua sistem satuan lain yang sering dijumpai di samping Sistem Internasional (SI).
·       Yang pertama adalah sistem Gaussian ; banyak literatur fisika masih dinyatakan dalam sistem ini. Yang kedua adalah sistem British, sampai sekarang masih banyak dipakai di Amerika, Inggris dan di tempat-tempat lain. Satuan dasarnya, dalam mekanika, adalah panjang (foot), gaya (pound) dan waktu (second). Namun dengan diterimanya Sistem Internasional secara resmi, sistem British sedang dihilangkan di Inggris. Sesungguhnya, sampai tahun 1970, negara-negara seperti Ceylon (belakangan bernama Sri Lanka), Gambia, Guyana, Jamaica, Liberia, Malawi, Nigeria, Sierra Leone dan Amerika Serikat, belum menerima sistem metrik (yang kemudian menjadi SI.

2.4  Pengukuran dan Angka Bermakna
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
·         Massa : neraca ohaus (timbangan),
·         Panjang : mistar
·         Diameter dalam/ luar benda (besaran panjang) : jangka sorong
·         Ketebalan benda (besaran panjang) : mikrometer sekrup
·         Waktu : stopwatch

Ø  Ketelitian (ketidakpastian) dalam pengukuran adalah ukuran ketepatan yang dapat dihasilkan dalam suatu pengukuran dan berhubungan dengan skala terkecil dari alat ukur yang digunakan dalam pengukuran.
Ø  Ketepatan (akurasi) adalah suatu aspek pengukuran yang menyatakan kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran sama pada pengukuran berulang.
Dalam pengukuran dibutuhkan : ketelitian dan ketepatan
  • Ketelitian mistar :
- Panjang skala 30 cm untuk mengukur besaran panjang
- Jarak antara dua gores berdekatan pada mistar (skala terkecil mistar) adalah 1 mm atau 0,1 cm
- Ketelitian mistar adalah setengah dari skala terkecilnya, jadi : ½ x 1 mm = 0,5 mm atau 0,05 cm
  • Ketelitian jangka sorong : (cm)
- Mengukur diameter cincin, diameter kelereng
- Jangka sorong terdiri dari rahang tetap dan rahang geser dengan 2 skala yaitu skala utama dan nonius
- Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm sedangkan sepuluh skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, jadi beda satu skala nonius dengan satu skala utama adalah 0,1 cm - 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm
- Skala terkecil jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm
- Ketelitian jangka sorong adalah setengah dari skala terkecilnya, jadi : ½ x 0,1 mm = 0,05 mm atau 0,005 cm


clip_image002
  • Ketelitian mikrometer sekrup : (mm)
- Mengukur lembar uang kertas, plat besi, diameter kawat tipis
- Skala utama pada selubung dalam dan skala nonius pada selubung luar
- Rahang geser dan selubung luar maju mundur 0,5 mm
- Selubung luar memiliki 50 skala, maka : 0,5 mm/ 50 skala = 0,01 mm
- Skala terkecil mikrometer sekrup adalah 0,01 mm atau 0,001 cm
- Ketelitian mikrometer sekrup adalah setengah dari skala terkecilnya, jadi :
½ x 0,01 mm = 0,005 mm atau 0,0005 cm

  •  Ketelitian stopwatch :
- Stopwatch terdiri dari 2 : digital dan analog
- Pada stopwatch analog, jarak antara dua gores panjang yang ada angkanya adalah 2 sekon. Jarak itu dibagi atas 20 skala
- Skala terkecil stopwatch adalah 2/20 = 0,1 sekon
- Ketelitian stopwatch adalah setengah dari skala terkecilnya, jadi : ½ x 0,1 sekon = 0,05 sekon
  • Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar (xo). Penyebab kesalahan dalam pengukuran :
    • Kesalahan kalibrasi, yaitu kurang tepatnya pembubuhan nilai pada garis skala pada saat pembuatannya
    • Kesalahan titik nol, yaitu titik nol skala tidak berimpit dengan titik nol jarum penunjuk sebelum melakukan pengukuran
    • Kesalahan komponen, yaitu melemahnya pegas yang digunakan atau terjadi gesekan antara jarum dengan bidang skala
    • Kesalahan paralaks, yaitu arah pandang saat membaca nilai skala yang tidak tepat
  • 3 macam kesalahan pada pengukuran:
    • Keteledoran : keterbatasan pengamat, kurang terampil memakai alat, kekeliruan pembacaaan skala
    • Kesalahan acak : adanya fluktuasi ( turun naik) yang halus pada kondisi pengukuran
    • Kesalahan sistematis : kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan pegas, gesekan, paralaks
Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan. Sedangkan angka eksak/pasti adalah angka yang sudah pasti (tidak diragukan nilainya), yang diperoleh dari kegiatan membilang (menghitung).
KETENTUAN ANGKA PENTING
1.  Semua angka yang bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 6,89 ml memiliki 3 angka penting. 78,99 m memiliki empat angka penting
2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 1208 m memiliki 4 angka penting. 2,0067 memiliki 5 angka penting.  7000,2003 ( 9 angka penting ).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh : 70000, ( 5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka  bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 23,50000 (7 angka penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh : 3500000 (2 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh : 0,0000352  (3 angka penting).
2.5 Zat/Bahan dan Sifat-Sifat nya


1. Zat Padat

(Gambar : Molekul Zat Padat sangat berdekatan)
| Zat padat mempunyai sifat bentuk dan volumenya tetap. Zat padat betnuknya tetap dikarenakan partikel-partikel pada zat padat saling berdekatan, tersusun teratur dan mempunyai gaya tarik antra partikel sangat kuat. Volumenya tetap dikarenakan partikel pda zat padat dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja., Berikut ciri-ciri zat padat..
Ciri-Ciri Zat Padat.. 
Benda yang berbentuk padat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Jika zat padat dipindahkan ke mana pun, bentuknya akan selalu tetap atau tidak berubah. Contoh: bath di halaman jika dipindahkan di atas meja, masih mempunyai bentuk yang sama.
b. Zat padat dipindah ke mana saja akan mempunyai volume yang sama atau tetap.
c. Letak molekulnya sangatberdekatan dan teratur
d. Gaya tank antarmolekulnya sangat kuat.
e. Gerakan molekul hanya terbatas pada tempatnya saja.

(Contoh Zat Padat : Batu )



Zat padat memiliki sifat Berdasarkan Partikel-partikelnya sebagai berikut
1.      Gaya tarik-menarik antar partikel sangat kuat,
2.      Parikel-partikel posisinya yang tetap disebut posisi yang teratur disebut Kristal, dan jika tidak maka disebut amorf
3.      Adanya getaran tetapi itu hanya di atap
Contoh zat padat  adalah kayu,gelas, batu, tongkat, batangan besi dan sebagainya.
2. Zat Cair

(Molekul Zat Cair )
Zat cair mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volumenya tetap. Zat cair Bentuknya berubah-ubah dikarenakana partikel-partikel pada zat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun teratur, gaya tarik antar partikel agak lemah. Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat cair, mudah berpindah tetapi tidak dapat meninggalakan kelompoknya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menjumpai zat-zat yang berwujud cair, misalnya minyak tanah, air, dan bensin, Untuk lebih mengetahui seperti apakah itu zat cair mari kita pelajari ciri-ciri zat cair.  Zat yang berwujud cair mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
 Ciri-Ciri Zat Cair
Zat yang berwujud cair mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bentuk selalu berubah-ubah sesuai dengan tempatnya.
b. Volume zat cair tetap.
c. Letak molekulnya berdekatan
d. Gaya tank antarmolekulnya lemah.
e. Gerak molekulnya agak bebas, tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya. Hal itulah
yang menyebabkan bentuknya selalu berubah sesuai dengan tempatnya, tetapi volumenya
tetap.

Sifat-Sifat Zat Cair

Zat cair memiliki Sifat yang Berdasarkan partikel-partikelnya sebagai berikut..
1.      Gerakan partikel lebih lincah dari pada zat padat dan partikel dapat berpindah tempat.
2.      Adanya gaya tarik menarik antar partikel lemah dibandingkan zat padat.
3.      Jarak antar partikel-partikel berjauhan dan tetap
Contoh zat cair adalah air raksa dan air, 
3. Gas

(Gambar : Letak Molekul Zat Gas Sangat Berjauhan )
Zat gas mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volume berubah-ubah. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, gaya tarik antar partikel sangat lemah. Volumenya berubah-ubah dikarenakan partikel pada zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya. Minyak wangi yang disemprotkan di ruang kelas akan segera menguap (berubah wujud menjadi gas zat Gas  Benda berwujud gas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
Ciri-Ciri Zat Gas



(Contoh Zat Gas , Asap dari Pabrik)

Benda berwujud gas mempunyai ciri-ciri adalah
1.      Bentuk dan volumenya berubah sesuai dengan tempatnya. Misalnya, udara dimasukkan ke dalam balon, maka bentuknya seperti balon. Jika dimasukkan ke dalam ban sepeda, maka bentuknya seperti ban sepeda.
2.      Letak antarmolekulnya sangat berjauhan
3.      Gaya tank antarmolekulnya sangat lemah.
4.      Selalu memenuhi ruangan karena gerak molekulnya sangat bebas.
Zat Gas memiliki Sifat yang Berdasarkan partikel-partikelnya sebagai berikut…
1.      Gaya tarik-menarik sangat kurang atau mungkin tidak ada
2.      Partikel-partikel zat gas sangat bebas bergerak
3.      Jarak Partikelnya berubah-ubah atau tak menentu
 4. Adhesi dan. Kohesi

(Adanya Gaya Tarik Menarik antar Molekul)
Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel zat sejenis dan adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis.Jika kamu menulis dengan kapur di papan tulis; kapur tersebut akan melekat di papan tulis. Mengapa kapur dapat melekat di papan tulis? Kapur dapat melekat di papan tulis karena adanya gaya tarik antara molekul kapur dengan molekul papan tulis. Gaya tank antara molekul-molekul yang tidak sejenis disebut adhesi. Misalnya, jika kamu menulis dengan tinta, tinta tersebut dapat melekat pada kertas karena gaya tarik-menarik antara partikel tinta dengan kertas sangat kuat, Contoh peristiwa adhesi yang lain adalah:
(1) cat menempel di tembok,
(2) permukaan air di dalam gelas tampak cekung.
Ciri-Ciri Adhesi dan Kohesi 
  1. Permukan Cekung akan terjadi   pada zat cair
  2. Wadah atau tempat zat cair jika dipindahkan akan basah.
  3. Partikel-partikel zat yang bersangkutan dapat melekat dengan benda lain

5. Kapilaritas

     Gejala kapilaritas dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kapilaritas adalah gejala naiknya zat cair dalam pipa kapiler. Pipa kapiler yaitu suatu celah atau pipa yang luas penam-pangnya kecil.

6. Tegangan Permukaan
   Tegangan permukaan merupakan suatu kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang sehingga permukaannya seolah-olah ditutupi oleh suatu lapisan kulit yang tipis. Dengan adanya tegangan permukaan nyamuk dapat mengapung di atas permukaan air, karena berat nyamuk dapat ditahan oleh kulit tipis yang menyelimuti permukaan air
      Demikian  juga jarum jahit dan pisau suet yang dapat terapung di atas permukaan zat cair. Tegangan permukaan terjadi sebagai akibat kohesi di bawah zat cair lebih besar daripada kohesi pada permukaan air, sehingga permukaan zat cair akan cenderung mengerut dan membentuk luas permukaan sekecil mungkin.
     Hal tersebut dapat membuktikan bahwa titik-titik embun yang menempel di atas rumput berbentuk seperti bola, karena luas permukaan terkecil adalah bangun yang berbentuk bola. Besarnya tegangan permukaan dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kecil tegangan permukaannya. Dan semakin kecil tegangan permukaan semakin besar atau baik kemampuan air untuk membasahi benda. Pemanfaatan tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
1.      Sabun cuci atau detergen dibuat untuk mengurangi tegangan permukaan airsehinggadapat meningkatkan kemampuan air untuk membersihkan kotoran yang melekat padapakaian.
2.      Alkohol dan antiseptik pada umumnya selain memiliki kemampuan membunuh kuman, juga mempunyai tegangan permukaan yang rendah sehingga dapat membasahi seluruh permukaan kulit yang luka.

.
2.6Unsur Senyawa dan Campuran

2.6.1 Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa. Bagian terkecil dari suatu unsur adalah atom. Beberapa contoh unsur adalah emas, perak, alumunium, tembaga, belerang, karbon, dan sebagainya. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 112 unsur, ada yang ditemukan dalam keadaan bebas, seperti emas dan intan, tetapi sebagian besar unsur ditemukan dalam keadaan terikat sebagai suatu senyawa. Unsur dapat dikelompokkan ke dalam unsur logam, nonlogam, dan metaloid/semilogam.
Berikut adalah perbedaan antara unsur nonlogam dan logam yang diberikan pada Tabel 2.6.1

Tabel 2.6.1 Perbedaan Unsur Logam dan Nonlogam


Ada beberapa unsur yang memiliki sifat seperti logam dan nonlogam. Unsur tersebut dikenal sebagai unsur metaloid/ semilogam. Contohnya adalah silikon, boron, germanium, arsen dan stibium (antimon). Unsur-unsur tersebut banyak digunakan sebagai semikonduktor.


2.6.2 Tabel Periodik Unsur
Untuk memudahkan kita mempelajari unsur, unsur tersebut ditampilkan dalam Tabel Periodik Unsur yang dikenal sebagai Sistem Periodik Unsur (SPU). Dalam tabel periodik unsur-unsur ada yang diletakkan pada lajur tegak (kolom) yang disebut golongan dan lajur horizontal (baris) yang disebut periode. Pada satu golongan sifat unsur semakin mirip dan pada satu periode sifat unsur semakin berbeda. Gambar Tabel Periodik Unsur diperlihatkan pada Gambar 2.2.




Gambar 2.6.2 Tabel Periodik Unsur

2.6.3 Lambang Unsur
Untuk menyederhanakan nama unsur, para ilmuwan memberikan lambang unsur. Lambang unsur yang digunakan sampai sekarang dibuat oleh Jons Jacob Berzelius. Berikut adalah cara penulisan lambang unsur yang diusulkan oleh Jons Jacob Berzallius:

1.    Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf dari huruf awal nama latinnya yang dituliskan dengan huruf kapital. Perhatikan contoh Tabel 2.5.3

Tabel 2.6.3 Nama unsur dan Lambangnya



2.    Jika Huruf awal dari nama latinnya sama, maka diberi huruf lain yang dituliskan dengan huruf kecil. Perhatikan contoh dalam Tabel 2.6.3
Tabel 2.6.3 Nama Unsur dan Lambangnya




2.6.4  Senyawa

2.6.4.1 Pengertian Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang secara kimia masih dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dimana sifatnya berbeda dengan zat semula. Bagian terkecil dari suatu senyawa adalah molekul (gabungan dua atom unsur/lebih lebih baik sejenis ataupun berbeda jenis. Contohnya gula pasir yang berwarna putih, berwujud padat, dan berasa manis jika dipanaskan sampai terbakar akan mengalami reaksi.Berikut adalah hasil reaksinya:
  •  Sebelum reaksi:  gula pasir berwujud padat, berwarna putih, dan berasa manis
  •  Setelah reaksi terdapat zat baru:
-       Zat yang berwujud padat, berwarna hitam, dan berasa pahit (karbon)
-       Titik-titik cairan, tak berwarna, tak berasa, tak berbau (air)
-       Zat tak berwarna, tak berbau, dan mengeruhkan air kapur (karbon dioksida)

Berarti kita dapat mengetahui bahwa gula dapat dipecah menjadi karbon, air, dan gas karbon dioksida melalui reaksi pembakaran. Air juga tergolong ke dalam senyawa. Air dapat diuraikan menjadi dua jenis zat lain, yaitu gas hidrogen dan oksigen. Penguraian air dapat terjadi jika uap air dipanaskan pada suhu tinggi atau jika air dialiri listrik. Sifat gas hidrogen dan oksigen berbeda dengan sifat air. Gas hidrogen mudah terbakar, sedangkan oksigen merupakan gas yang diperlukan pada proses pembakaran. Sementara air tidak dapat terbakar dan tidak dapat melangsungkan pembakaran seperti diperlihatkan pada Gambar 2.3.


Gambar 2.6.4.1 Penguraian Air menjadi Gas Hidrogen dan Oksigen oleh Arus Listrik

2.6.4.2 Lambang Senyawa/Rumus Kimia

Sama halnya dengan unsur, senyawa pun perlu diberi lambang. Lambang untuk senyawa disebut rumus kimia. Berikut adalah rumus kimia dari beberapa senyawa yang ditampilkan dalam Tabel. 2.6.4.2


Tabel 2.6.4.2 Nama Senyawa dan Rumus Kimianya



Secara umum rumus kimia dapat dituliskan:



n          : Koefisien yang menunjukkan jumlah molekul
A, B, C            : lambang atom unsur penyusun molekul senyawa
x. y, z  : Indeks tiap atom unsur penyusun, yang menunjukkan banyaknya atom
            unsur dalam setiap molekul

Contoh:
2C6H12O6: 2 molekul glukosa disusun oleh 12 atom karbon, 24 atom hidrogen, dan 12 atom oksigen
3H2SO4: 3 molekul asam sulfat disusun oleh 3 atom sulfur, 6 atom hidrogen, dan 12 atom oksigen

2.6.5 Tatanama Senyawa
Berdasarkan jenis unsur yang menyusun senyawa, senyawa dibedakan atas senyawa biner dan senyawa poliatom.

A. Senyawa Biner: Senyawa yang terdiri atas 2 jenis 
unsur
Senyawa biner dari logam dan nonlogam : nama logam disebut terlebih dahulu, kemudian nama nonlogam yang diberi akhiran –ida.



Tabel 2.6.5 Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya



Senyawa biner dari nonlogam: nama nonlogam yang ditulis pertama kali disebut terlebih dahulu, kemudian nama nonlogam berikutnya yang diberi akhiran ida. Jika ada pasangan unsur yang bersenyawa lebih dari satu jenis senyawa, maka penamaan senyawa tersebut dapat dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya. Angka-angka tersebut dinyatakan dalam bahasa yunani, yaitu seperti Tabel.

Tabel 2.6.5.1 Angka dalam Bahasa Yunani




Tabel 2.6.5.2 Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya


Senyawa biner dari hidrogen dan nonlogam
·         Menggunakan kata hidrogen sebagai nama depan, dan nama nonlogam sebagai nama belakang, diberi akhiran ida.
·         Menggunakan kata asam sebagai nama depan dan nama nonlogam sebagai nama belakang diberi akhiran ida.
Tabel 2.6.5.3 Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya


B.Senyawa poliatom
Senyawa poliatom:: Senyawa ion (atom atau gabungan atom yang bermuatan listrik) yang terdiri dari dua atau lebih atom yang bergabung bersama-sama dalam satu ion. Penamaannya adalah nama ion positif (kation) disebut terlebih dahulu kemudian nama ion negatif (anion) seperti ditampilkan pada Tabel 2.6.5.4




Tabel 2.6.5.4 Beberapa senyawa dan Ion Penyusunnya


2.6.3  Campuran
Seperti yang telah diuraikan di atas, air laut tergolong ke dalam campuran karena air laut terdiri atas air dan berbagai garam. Dari contoh tersebut kita dapat mengetahui bahwa campuran merupakan gabungan dua jenis zat atau lebih.

Campuran mempunyai sifat yang berbeda dengan senyawa. Dalam campuran sifat-sifat komponen tidak hilang. Ketika garam dapur dilarutkan dalam air, kedua zat itu tidak bersenyawa, melainkan bercampur.

Rasa garam sebelum dan sesudah dicampurkan tetap terasa asin, begitu pula dengan air. Air sebelum dicampurkan dan sesudah dicampurkan tetap dapat memadamkan api. Kemudian juga garam dengan air dapat bercampur dalam berbagai komposisi sesuai yang dikehendaki. Tidak demikian halnya dengan bersenyawa. Senyawa mempunyai kompisisi tertentu. Air sebagai contoh, terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan perbandingan atom 2:1 Jadi, kita dapat menyatakan bahwabersenyawa membentuk zat baru (berlangsung secara kimia), sedangkan bercampur tidak membentuk zat baru (berlangsung secara fisika).





2.6.3.1  Jenis-Jenis Campuran
Campuran dapat berupa:
1. Campuran homogen

 Ciri:ciri ::
·         Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Biasanya, komponen yang lebih banyak jumlahnya disebut sebagai zat pelarut, sedangkan yang lebih sedikit disebut sebagai zat terlarut. Namun, jika larutan berwujud cair, maka komponen cair disebut sebagai zat pelarut.
·         Serba sama, tidak ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya
·         Tidak dapat disaring
·         Tidak terdapat lapisan (komponen padat dan cair tidak memisah)

 Contoh :
-     Udara - Air gula
-     Sirup - Air cuka
-     Air hujan - Spirtus

2. Campuran heterogen
Campuran heterogen terdiri atas:

A. Suspensi
Ciri-ciri :
- Keruh
- Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya
- Dapat disaring
- Mengendap
- Terdapat lapisan (kompenen padat dan cair memisah)
 Contoh:
- Campuran terigu dan air
- Campuran pasir dan air
- Bubuk kopi dan air

B. Koloid

 Ciri-ciri :
- Keruh
- Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya (jika dilihat dengan mikroskop ultra)
- Dapat disaring dengan kertas saring ultra
- Komponen padat dan cair dapat memisah sendiri dalam waktu relatif lama
- Dapat menghamburkan cahaya

 Contoh :
- Air susu - Cat - Tinta
- santan - Asap - Kabut



C. Larutan

Gambar 2.6.3.1 Campuran Homogen dan Heterogen
Ø  Perbedaan Antara Senyawa dan Campuran
Perbedaan antara senyawa dan campuran adalah seperti ditampilkan pada Tabel 2.12.






Tabel  Perbedaan antara Senyawa dan Campuran
Keadaan
Senyawa
Campuran
Penyusunnya
a.    disusun oleh unsur-unsur
b.   hanya dapat dipisahkan secara kimia
a.    disusun oleh zat
b.    mudah dipisahkan secara fisik
Sifatnya
sifat senyawa berbeda dengan unsur- unsur penyusunnya
sifat zat penyusunnya masih tampak
Proses pembentukan
terjadi reaksi kimia
terjadi perubahan fisika
Perbandingan
perbandingan unsur-unsur penyusunnya tetap dan tertentu
perbandingan massa
zat penyusunnya tidak tentu

2.7 Simbol ,Rumus dan Persamaan Reaksi
Pada suatu hal tertentu, mempelajari kimia adalah seperti mempelajari bahasa asing seperti bahasa Yunani (atau bila Anda seorang Yunani seperti belajar bahasa Rusia). Kita mempunyai simbol untuk unsur-unsur yang dapat disamakan dengan abjad. Sedangkan rumus yang ditulis mengguna¬kan simbol-simbol ini adalah kata-kata dan persamaannya seperti kalimat. Seperti juga dalam mempelajari bahasa, harus dimulai dengan abjad.

Tiap unsur telah ditentukan simbol kimianya yang dapat kita anggap sebagai tulisan steno untuk menyatakan unsur tersebut.
Simbol terdiri dari satu atau dua huruf yang biasanya mengandung kesamaan dengan nama Inggris dari unsurnya. Misalnya, Carbon = C, Chromium = Cr, Chlorine = Cl, Calcium = Ca dan Zinc - Zn. Perhatikan bahwa huruf pertama, ditulis dengan huruf besar, tapi bila ada huruf kedua akan ditulis dengan huruf kecil. Beberapa unsur ada yang simbolnya tak sesuai dengan nama Inggrisnya dan biasanya unsur-unsur ini telah diketahui sejak mula-mula diketemukannya ilmu kimia waktu bahasa Latin merupakan bahasa universal di antara para ahli ilmuwan dan simbol kimia berasal dari nama-nama Latin. Beberapa contoh misalnya potassium, Latinnya kalium = K, sodium (natrium) = Na, silver (argen¬tum) = Ag, mercury (hidrargyrum) = Hg dan copper (cuprum) = Cu.

Daftar unsur-unsur dalam abjad dengan simbol masing-masing. Akan didapat juga sebuah peta yang disebut susunan berkala (sistim periodik), yang mengandung sim¬bol-simbol unsur yang disusun berdasarkan urutan nomor yang akan diterangkan kemudian.
Senyawa kimia ditulis secara simbolik berdasarkan rumus kimianya Misalnya air ditulis sebagai H2O, karbon dioksida, CO2, metan (gas alam), CH4 dan aspirin, C9Hg04.

Rumus kimia juga menunjukkan komposisi kuantitatif dari zat-zat. Disini simbol kimia menunjukkan partikel terkecil dari unsur yaitu atom. Angka kecil dalam rumus berarti jumlah relatif atom dari tiap unsur yang berada dalam senyawa tersebut. Beberapa rumus kimia banyak yang lebih kompleks dari rumus diatas malah ada yang mengandung tanda kurung. Misalnya senyawa amonium sulfat (NH4)2S)4. Angka 2 di luar tanda kurung menandakan adanya 2 satuan NH4—jadi ada dua nitrogen dan delapan hidrogen. Berarti rumusnya dapat ditulis N2H8SO4 walaupun akan kita lihat nanti bahwa ada alasan kuat untuk menuliskan dengan tanda kurung.

Ada beberapa zat tertentu membentuk kristal yang mengandung molekul air, bila larutan dalam airnya diuapkan. Kristal ini disebut hidrat. Misalnya tembaga sulfat, suatu fungisid pertanian, akan membentuk kristal biru yang mempunyai lima buah molekul air untuk setiap molekul tembaga sulfat (CuSO4). Rumusnya ditulis CuSO4.nH2). Bila kristal biru tersebut dipanaskan, airnya akan dihilangkan, tinggal CuS04 murni yang warnanya hampir putih.

Suatu persamaan kimia ditulis untuk memperlihatkan perubahan yang terjadi selama terjadi reaksi kimia. Berarti suatu gambaran bentuk "selama dan sesudah" terjadi reaksi. Misalnya, persamaan:
 ZnS
àZn + S

menggambarkan reaksi yang terjadi antara seng dengan belerang, dimana seng (Zn) bereaksi dengan belerang (S) untuk menghasilkan seng sulfida (ZnS), suatu zat yang dipakai pelapis sebelah dalam tirai TV. Zat-zat sebelah kiri tanda panah discbUt reaktan sebelah kanan panah dinama¬kan hasil reaksi (produk) dan merupakan zat yang terdapat sesudah reaksi berakhir. (Pada reaksi di atas hanya ada satu macam). Panah dapat diartikan "bereaksi untuk menghasilkan" atau secara ringkas "hasilnya". Maka, reaksi di atas dapat dibaca sebagai "seng ditambah belerang akan bereaksi menghasilkan seng sulfida" atau seng ditambah belerang menghasilkan seng sulfida.

Kadang-kadang diinginkan atau diperlukan tanda, apakah pereaksi dan hasil reaksi berupa zat padat, cairan atau gas dan tanda dilarutkan dalam pelarut seperti air misalnya. Hal ini dilakukan dengan memiberi huruf S — solid,l = liquid, g— gas dan aq — aqueous (air), dalam tanda kurung. Misalnya persamaan:

  Ca(HCO3)2(aq)
àCaCO3(S)+ H20(1) + CO2(g)

Persamaan Reaksi adalah persamaan yang menunjukkan perubahan zat-zat yang terjadi selama reaksi kimia berlangsung. Zat zat yang terletak di sebelah kiri tanda panah disebut pereaksi (reaktan) dan zat-zat yang terletak di sebelah kanan tanda panah disebut hasil reaksi (produk).
Pereaksi -> Produk
Suatu persamaan reaksi kimia dapat ditulis dengan dua cara, yaitu persamaan perkataan dan persamaan simbol. Persamaan perkataan adalah persamaan kimia yang memberi nama pereaksi-pereaksi dan nama hasil reaksinya, misalnya hidrogen bereaksi dengan oksigen menghasilkan air.



DAFTAR PUSTAKA

Soepono. 1995. Zat dan Energi. Jakarta : Depdikbud.

Lukman, Cecilia. 1999. Ilmu Pengetahuan Populer. Jakarta : PT. Widyadara Grolier Internasional Inc.

Lern, E. and Arbeitsbuch. 1998. Unwelt Chemie. Ernest Klett Schulbuchverley.

               
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

UJIAN AKHIR SEMESTER MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT

Assalamualikum Warahmatullahi Wabarokatuh Soal Ujian Akhir Semester Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT  Nama                        ...

Recent Posts