REVIEW
KIMIA DASAR
PERTEMUAN
KEDUA
NAMA: LORANZA AFRIANTI
NIM: A1C217039
KELAS: R-003
DOSEN
PENGAMPU: Dr.Yusnelti,M.Si.
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia merupakan
salah satu bidang ilmu yang tergolong ilmu pengetahuan alam (IPA) di samping
fisika, geologi, astronomi, dan biologi. Perkembangan ilmu kimia semakin
bertambah dari zaman ke zaman. Hal itu ditandai dengan ditemukannya atom oleh para
ahli mulai dari zaman Yunani sampai ditemukannya teori atom yang sampai saat
ini diakui kebenarannya. Ditemukannya atom tersebut diyakini oleh para ahli
sebagai awal mula dari ilmu kimia. (Liliasari dan Harry Firman, 1997). Dalam
ilmu kimia dibahas tentang ikatan kimia. Ikatan kimia merupakan ikatan yang
terjadi karena adanya gaya tarik antara partikel-artikel yang berikatan. Dengan
adanya ikatan kimia tersebut maka baik sifat kimia maupun sifat fisika dari
senyawa, seperti dapat menghantarkan listrik, kepolaran, kereaktifan, bentuk
molekul, warna, sifat magnet titik didih yang tinggi dapat dijelaskan melalui
berbagai teori ikatan kimia tersebut. (Syarifuddin, Nuraini.1994). Salah satu
teori ikatan kimia adalah ”Ikatan Molekul”. Dengan adanya ikatan molekul
tersebut maka dapat dijelaskan sifat fisika maupun kimia dari suatu senyawa
atau ion kompleks yang terbentuk dari iakatan kimia, seperti perbedaan titik
didih suatu senyawa dan kelarutan.
Pembahasan ringkas
tentang materi wujud, sifat dan perubahan dari materi serta energi merupakan
ruang lingkup pengkajian ilmu kimia. Saat ini perkembangan ilmu kimia. Saat ini
perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat
besar dalam kehidupan sehari- hari banyak produk yang telah memberikan andil
yang besar dalam kehidupan sehari- hari banyak produk yang telah kita
pergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pada makalah ini kami akan mencoba
mencari lebih luas mengenai pengertian serta manfaat ilmu kimia dalam kehidupan
sehari- hari.
1.2 TUJUAN
Mampu memahami apa yang dimaksud dengan definisi kimia,metode
ilmiah,system internasional,dan satuan-satuan unit ,pengukuran dan angka
bermakna ,serta apa itu unsur senyawa dan campuran serta rumus persamaan reaksi
.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Ilmu Kimia
Kimia berasal dari bahasa Arab كيمياء
“Seni transformasi” dan bahasa Yunani Khemeia “Alkimia” adalah ilmu yang
mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga
molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk
membentuk materi yang ditemukan sehari- hari.
Kimia juga mempelajari pemahaman
sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan
tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi
umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya
ditentukan oleh gaya antara atom.
Kimia sering disebut sebagai “ilmu
pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan,
nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika dan geologi.
Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep
dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan
prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Ilmu kimia membahas semua materi
tentang :
- Susunannya dan strukturnya
- Sifat
- Perubahannya
- Energi yang menyertai perubahannya
Misalkan kita membahas “air”. Maka
secara sederhana yang dipelajari oleh ilmu kimia tentang air adalah mengenai :
1. Bagaimana atom-atom hidrogen dan
oksigen tersusun dalam sebuah molekul air dengan membentuk struktur molekul.
2. Bagaimana sifat- sifat air
dihubungkan dengan susunan dan struktur tadi.
3. Perubahan apa yang terjadi pada air
(erat kaitannya dengan reaksi kimia)
4. Seberapa besar energi yang
dihasilkan atau diserap pada perubahan tersebut.
Ilmu kimia yang berhubungan erat
dengan semua indera manusia, yaitu penglihatan. Pendengaran, perasaan, dan
penciuman. Selain itu, ilmu kimia merupakan batu loncatan ke ilmu lain. Ilmu
kimia dasar menolong seseorang untuk mempelajari bidang- bidang ilmu
lainnya.
Seseorang tidak akan dapat
menjelaskan konsep fisika tentang gaya magnet atau arus listrik tanpa mengerti
ilmu kimia tentang atom. Pelajaran biologi tentang fotosintesis akan lebih
banyak berarti bila pengetahuan tentang reaksi dasar kimia dilibatkan. Banyak
contoh dari bidang kimia dapat diberikan, yang menekankan kegunaan ilmu kimia.
Namun, disamping aplikasi ini, konsep-konsep ilmu kimia dapat juga digunakan
dalam kehidupan sehari- hari.
Bahan kimia sering ditakuti oleh
sebagian orang yang mungkin tidak mengerti kimia. Sebenarnya bahan kimia
meliputi semua benda yang terdapat dalam kehidupan sehari- hari setiap benda di
sekeliling kita, bahkan tubuh kita sendiri atas bahan- bahan kimia.
Buku, udara, rumah, makanan dan
minuman, semuanya termasuk bahan kimia. Bahan kimia terdapat dimana-mana.
Bahan kimia yang terdapat di sekitar
kita, banyak yang berasal dari alam dan banyak pula yang dihasilkan oleh
makhluk hidup.
Batuan, besi, emas, kapas, gula,
garam, semuanya adalah contoh bahan kimia yang telah berabad-abad sangat besar
peranannya terhadap kehidupan manusia. Bahan- bahan tersebut dapat digunakan
untuk membangun rumah, membuat pakaian dan merupakan bahan makanan.
Saat ini perkembangan ilmu kimia
sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan
manusia. Ilmu kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat
bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari- hari
banyak produk yang telah kita pergunakan seperti sabun, deterjen, pasta gigi,
dan kosmetik. Penggunaan polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan
peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi
bahan baku plastik polivynil clorida (PVC). Kebutuhan makanan juga
menjadi bagian yang banyak dikembangkan dari kemasan, makanan olahan sampai
dengan pengawetan.
Luasnya areal ilmu kimia, sehingga
keterkaitan antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya menjadi sangat
erat. Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada
bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik
analisisnya dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah
mempermudah geologi dalam mempelajari kandungan material bumi : logam maupun
minyak bumi.
Pada bidang pertanian, analisis
kimia mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan
kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/ tanaman
yang tepat kekurangan zat- zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan
pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit dapat menggunakan
pestisida dan insektisida. Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan
kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakkan makanan seperti
karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang
kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit interaksi kimia dalam tubuh
manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak,
reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam
bidang farmasi khususnya penemuan obat- obatan.
Ilmu kimia berperan besar terhadap
kesejahteraan umat manusia. Hampir semua produksi industri untuk keperluan
hidup sehari- hari umat manusia menggunakan bahan kimia dalam proses produksi.
Hampir tidak ada barang keperluan sehari- hari yang dikonsumsi tanpa peranan
bahan kimia dalam pengolahannya. Semakin banyak barang yang kita gunakan,
semakin banyak bahan kimia yang terlibat dalam proses pembuatannya. Peran ilmu
kimia dalam bidang lingkungan hidup sangat besar. Isu pemanasan global,
pencemaran udara, air dan tanah telah memicu pengembangan green chemistry
yang berorientasi pada proses dan penggunaan bahan yang ramah lingkungan.
Konsep pengelolaan lingkungan telah bergeser dari perlindungan lingkungan
terhadap limbah menjadi usaha rekayasa proses produksi yang tidak menghasilkan
limbah.
2.2 Metode Ilmiah
Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip
logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle
(1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk
memperoleh sesuatu interelasi.”
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para
ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.Metode ini menggunakan
langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Supaya suatu metode
yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut
harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Berdasarkan
fakta
2. Bebas dari
prasangka
3. Menggunakan
prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan
hipolesa
5. Menggunakan
ukuran objektif
6. Menggunakan
teknik kuantifikasi
·
Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi tujuh tahap
Pelaksanaan
metode ilmiah ini meliputi tujuh tahap, yaitu :
- Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
- Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.
- Menyusun hipotesis.Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
- Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
- Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan.Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
- Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
- Menulis laporan Ilmiah.Untuk mengkomunikasikan hasil penelitian kepada orang lain sehingga orang lain tahu bahwa kita telah melakukan suatu penelitian ilmiah.
Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya dimiliki
oleh setiap penelitian dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang dimaksud adalah :
- Rasa ingin tahu
- Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada)
- Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi)
- Tekun (tidak putus asa)
- Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)
- Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)
·
Penelitian /
Riset
Salah satu
hal yang penting dalam dunia ilmu adalah penelitian (research). Research
berasal dari kata re yang berarti kembali dan search yang berarti mencari,
sehingga research atau penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk
mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan.
Research, menurut
The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan
atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu
pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer
(1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan,
memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan
(dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
Ciri-ciri riset adalah sebagai
berikut, yaitu bahwa riset: (Abisujak, 1981)
1. Dilakukan
dengan cara-cara yang sistematik dan seksama.
2. Bertujuan
meningkatkan, memdofikasi dan mengembangkan pengetahuaN(menambah perbendaharaan
ilmu pengetahuan)
3. Dilakukan
melalui pencarian fakta yang nyata
4. Dapat
disampaikan (dikomunikasikan) oleh peneliti lain
5. Dapat diuji
kebenarannya (diverifikasi) oleh peneliti lain
·
Penelitian Ilmiah
Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah.
Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan
sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada lima karakteristik penelitian ilmiah,
yaitu:
- Sistematik, Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
- Logis, Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
- Empirik, artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
- Obyektif, artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.
- Replikatif, artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
2.5. Jenis-Jenis Penelitian Ilmiah
Ada tiga tingkatan penelitian ilmiah untuk sampai kepada perwujudan
ilmu/teori, yaitu :
1. Penelitian Eksploratif,Penelitian ekploratif adalah penelitian dalam
untuk upaya mencari masalah/menjajagi masalah.
2. Penelitian Pengembangan
3. Penelitian Verifikasi
2.3 Sistem Internasional dari Satuan
Satuan Unit
Sistem
Satuan Internasional (SI) atau International System
of Unit atau le System International d’unites merupakan hasil
kesepakatan dari CGPM (Conference General des Poids et Measures) di Paris,
Prancis.
Dengan
adanya satuan internasional diharapkan semua hasil pengukuran di seluruh dunia
dapat seragam serta mudah dipelajari semua orang.
Satuan Internasional (SI) ini merupakan sistem satuan yang baik (baku). Sistem ini memenuhi persyaratan berikut.
1. Mempunyai nilai tetap.
2. Mudah dikonversikan (diubah ke satuan lain dengan nilai yang sama).
3. Dapat digunakan oleh semua orang di seluruh dunia.
Sistem Satuan Internasional (SI) : sistem satuan yang berlaku secara
internasional (mendunia). Sebelum adanya standar internasional, hampir setiap
negara menetapkan sistem satuannya sendiri. Sebagai contoh, satuan panjang di
negeri kita adalah hasta dan jengkal. Di
Inggris dikenal inci dan kali (feet) dan di Perancis digunakan meter. Dari berbagai macam perbedaan satuan ini
akan menimbulkan kesukaran.
1.
Kesukaran pertama adalah diperlukannya
bermacam-macam alat ukur yang sesuai dengan satuan yang digunakan.
2.
Kesukaran
kedua adalah kerumitan konversi dari satuan ke satuan lainnya. Ini disebabkan
tidak adanya keteraturan yang mengukur konversi satuan-satuan tersebut.
Karena akibat kesukaran yang ditimbulkan oleh pengguna
sistem satuan yang berbeda maka muncul suatu gagasan yang hanya menggunakan
satu jenis satuan saja untuk besaran-besaran dalam ilmu pengetahuan alam. Suatu
perjanjian internasional telah menetapkan satuan sistem internasional (International System of Units)
disingkat SI yang diambil dari
sistem matric dan digunakan di Perancis setelah revolusi tahun 1789.
Satuan-satuan dasar SI terdiri dari: panjang, massa, waktu,
arus listrik, temperatur termodinamik, jumlah zat dan intensitas cahaya.
Ada dua sistem satuan lain yang sering
dijumpai di samping Sistem Internasional (SI).
· Yang pertama adalah sistem Gaussian ; banyak literatur fisika
masih dinyatakan dalam sistem ini. Yang kedua adalah sistem British, sampai
sekarang masih banyak dipakai di Amerika, Inggris dan di tempat-tempat lain.
Satuan dasarnya, dalam mekanika, adalah panjang (foot), gaya (pound) dan waktu
(second). Namun dengan diterimanya Sistem Internasional secara resmi, sistem
British sedang dihilangkan di Inggris. Sesungguhnya, sampai tahun 1970,
negara-negara seperti Ceylon (belakangan bernama Sri Lanka), Gambia, Guyana,
Jamaica, Liberia, Malawi, Nigeria, Sierra Leone dan Amerika Serikat, belum
menerima sistem metrik (yang kemudian menjadi SI.
2.4 Pengukuran
dan Angka Bermakna
Pengukuran merupakan
kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang
digunakan sebagai satuan.
·
Massa : neraca ohaus (timbangan),
·
Panjang : mistar
·
Diameter dalam/ luar benda (besaran
panjang) : jangka sorong
·
Ketebalan benda (besaran panjang) :
mikrometer sekrup
·
Waktu : stopwatch
Ø Ketelitian (ketidakpastian) dalam pengukuran adalah ukuran
ketepatan yang dapat dihasilkan dalam suatu pengukuran dan berhubungan dengan
skala terkecil dari alat ukur yang digunakan dalam pengukuran.
Ø Ketepatan (akurasi) adalah suatu aspek pengukuran yang
menyatakan kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran sama pada
pengukuran berulang.
Dalam pengukuran dibutuhkan : ketelitian dan ketepatan
- Ketelitian mistar :
- Panjang skala 30 cm untuk mengukur
besaran panjang
- Jarak antara dua gores berdekatan
pada mistar (skala terkecil mistar) adalah 1 mm atau 0,1 cm
- Ketelitian mistar adalah setengah
dari skala terkecilnya, jadi : ½ x 1 mm = 0,5 mm atau 0,05 cm
- Ketelitian jangka sorong : (cm)
- Mengukur diameter cincin, diameter
kelereng
- Jangka sorong terdiri dari rahang
tetap dan rahang geser dengan 2 skala yaitu skala utama dan nonius
- Sepuluh skala utama memiliki
panjang 1 cm sedangkan sepuluh skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, jadi beda
satu skala nonius dengan satu skala utama adalah 0,1 cm - 0,09 cm = 0,01 cm
atau 0,1 mm
- Skala terkecil jangka sorong
adalah 0,01 cm atau 0,1 mm
- Ketelitian jangka sorong adalah
setengah dari skala terkecilnya, jadi : ½ x 0,1 mm = 0,05 mm atau 0,005 cm
- Ketelitian mikrometer sekrup : (mm)
- Mengukur lembar uang kertas, plat
besi, diameter kawat tipis
- Skala utama pada selubung dalam
dan skala nonius pada selubung luar
- Rahang geser dan selubung luar
maju mundur 0,5 mm
- Selubung luar memiliki 50 skala,
maka : 0,5 mm/ 50 skala = 0,01 mm
- Skala terkecil mikrometer sekrup
adalah 0,01 mm atau 0,001 cm
- Ketelitian mikrometer sekrup
adalah setengah dari skala terkecilnya, jadi :
½ x 0,01 mm = 0,005 mm atau 0,0005
cm
- Ketelitian stopwatch :
- Stopwatch terdiri dari 2 : digital
dan analog
- Pada stopwatch analog, jarak
antara dua gores panjang yang ada angkanya adalah 2 sekon. Jarak itu dibagi
atas 20 skala
- Skala terkecil stopwatch adalah
2/20 = 0,1 sekon
- Ketelitian stopwatch adalah
setengah dari skala terkecilnya, jadi : ½ x 0,1 sekon = 0,05 sekon
- Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar (xo). Penyebab kesalahan dalam pengukuran :
- Kesalahan kalibrasi, yaitu kurang tepatnya pembubuhan nilai pada garis skala pada saat pembuatannya
- Kesalahan titik nol, yaitu titik nol skala tidak berimpit dengan titik nol jarum penunjuk sebelum melakukan pengukuran
- Kesalahan komponen, yaitu melemahnya pegas yang digunakan atau terjadi gesekan antara jarum dengan bidang skala
- Kesalahan paralaks, yaitu arah pandang saat membaca nilai skala yang tidak tepat
- 3 macam kesalahan pada pengukuran:
- Keteledoran : keterbatasan pengamat, kurang terampil memakai alat, kekeliruan pembacaaan skala
- Kesalahan acak : adanya fluktuasi ( turun naik) yang halus pada kondisi pengukuran
- Kesalahan sistematis : kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan pegas, gesekan, paralaks
Angka
penting adalah bilangan yang diperoleh
dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti
(terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan. Sedangkan angka eksak/pasti adalah angka
yang sudah pasti (tidak diragukan nilainya), yang diperoleh dari kegiatan
membilang (menghitung).
KETENTUAN
ANGKA PENTING
1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka
penting. Contoh : 6,89 ml memiliki 3 angka penting. 78,99 m
memiliki empat angka penting
2. Semua angka nol
yang terletak diantara bukan nol merupakan angka penting. Contoh
: 1208 m memiliki 4 angka penting. 2,0067 memiliki 5 angka penting. 7000,2003 ( 9 angka penting ).
3. Semua angka nol
yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di
depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh : 70000, ( 5
angka penting).
4. Angka nol yang
terletak di belakang angka bukan nol
yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka penting. Contoh:
23,50000 (7 angka penting).
5. Angka nol yang
terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal
adalah angka tidak penting. Contoh : 3500000 (2 angka penting).
6. Angka nol yang
terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh
: 0,0000352 (3 angka penting).
2.5
Zat/Bahan dan Sifat-Sifat nya
1. Zat Padat
| Zat padat mempunyai sifat bentuk dan volumenya tetap. Zat
padat betnuknya tetap dikarenakan partikel-partikel pada zat padat saling
berdekatan, tersusun teratur dan mempunyai gaya tarik antra partikel sangat
kuat. Volumenya tetap dikarenakan partikel pda zat padat dapat bergerak dan
berputar pada kedudukannya saja., Berikut ciri-ciri zat padat..
Ciri-Ciri
Zat Padat..
Benda yang berbentuk padat mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut.
a. Jika zat padat dipindahkan ke
mana pun, bentuknya akan selalu tetap atau tidak berubah. Contoh: bath di
halaman jika dipindahkan di atas meja, masih mempunyai bentuk yang sama.
b. Zat padat dipindah ke mana saja akan mempunyai volume yang sama atau tetap.
c. Letak molekulnya sangatberdekatan dan teratur
d. Gaya tank antarmolekulnya sangat kuat.
e. Gerakan molekul hanya terbatas pada tempatnya saja.
b. Zat padat dipindah ke mana saja akan mempunyai volume yang sama atau tetap.
c. Letak molekulnya sangatberdekatan dan teratur
d. Gaya tank antarmolekulnya sangat kuat.
e. Gerakan molekul hanya terbatas pada tempatnya saja.
(Contoh Zat Padat : Batu )
|
Zat
padat memiliki sifat Berdasarkan Partikel-partikelnya sebagai berikut
1.
Gaya tarik-menarik antar partikel
sangat kuat,
2.
Parikel-partikel posisinya yang
tetap disebut posisi yang teratur disebut Kristal, dan jika tidak maka disebut
amorf
3.
Adanya getaran tetapi itu hanya di
atap
Contoh zat padat adalah kayu,gelas, batu, tongkat, batangan besi dan sebagainya.
2. Zat Cair
(Molekul Zat Cair )
|
Zat cair mempunyai sifat bentuk
berubah-ubah dan volumenya tetap. Zat cair Bentuknya berubah-ubah dikarenakana
partikel-partikel pada zat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun teratur,
gaya tarik antar partikel agak lemah. Volumenya tetap dikarenakan partikel pada
zat cair, mudah berpindah tetapi tidak dapat meninggalakan kelompoknya. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita seringkali menjumpai zat-zat yang berwujud cair,
misalnya minyak tanah, air, dan bensin, Untuk lebih mengetahui seperti apakah
itu zat cair mari kita pelajari ciri-ciri zat cair. Zat yang berwujud
cair mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
Ciri-Ciri Zat Cair
Zat yang berwujud cair mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bentuk selalu berubah-ubah sesuai
dengan tempatnya.
b. Volume zat cair tetap.
c. Letak molekulnya berdekatan
d. Gaya tank antarmolekulnya lemah.
e. Gerak molekulnya agak bebas, tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya. Hal itulah
yang menyebabkan bentuknya selalu berubah sesuai dengan tempatnya, tetapi volumenya
tetap.
b. Volume zat cair tetap.
c. Letak molekulnya berdekatan
d. Gaya tank antarmolekulnya lemah.
e. Gerak molekulnya agak bebas, tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya. Hal itulah
yang menyebabkan bentuknya selalu berubah sesuai dengan tempatnya, tetapi volumenya
tetap.
Sifat-Sifat
Zat Cair
Zat cair memiliki Sifat yang
Berdasarkan partikel-partikelnya sebagai berikut..
1.
Gerakan partikel lebih lincah dari
pada zat padat dan partikel dapat berpindah tempat.
2.
Adanya gaya tarik menarik antar
partikel lemah dibandingkan zat padat.
3.
Jarak antar partikel-partikel
berjauhan dan tetap
Contoh
zat cair adalah air raksa dan air,
3. Gas
(Gambar : Letak Molekul Zat Gas Sangat Berjauhan )
|
Zat gas mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volume berubah-ubah.
Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat gas berjauhan,
tersusun tidak teratur, gaya tarik antar partikel sangat lemah. Volumenya
berubah-ubah dikarenakan partikel pada zat gas dapat bergerak bebas
meninggalkan kelompoknya. Minyak wangi yang disemprotkan di ruang kelas akan
segera menguap (berubah wujud menjadi gas zat Gas Benda berwujud gas
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
Ciri-Ciri
Zat Gas
(Contoh Zat Gas , Asap dari Pabrik)
|
Benda berwujud gas mempunyai ciri-ciri
adalah
1.
Bentuk dan volumenya berubah sesuai
dengan tempatnya. Misalnya, udara dimasukkan ke dalam balon, maka bentuknya
seperti balon. Jika dimasukkan ke dalam ban sepeda, maka bentuknya seperti ban
sepeda.
2.
Letak antarmolekulnya sangat
berjauhan
3.
Gaya tank antarmolekulnya sangat
lemah.
4.
Selalu memenuhi ruangan karena gerak
molekulnya sangat bebas.
Zat Gas memiliki Sifat yang
Berdasarkan partikel-partikelnya sebagai berikut…
1.
Gaya tarik-menarik sangat kurang
atau mungkin tidak ada
2.
Partikel-partikel zat gas sangat
bebas bergerak
3.
Jarak Partikelnya berubah-ubah atau
tak menentu
4. Adhesi dan. Kohesi
(Adanya Gaya Tarik Menarik antar Molekul)
|
Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel zat sejenis
dan adhesi adalah gaya tarik
menarik antar partikel yang tidak sejenis.Jika kamu menulis dengan kapur di
papan tulis; kapur tersebut akan melekat di papan tulis. Mengapa kapur dapat
melekat di papan tulis? Kapur dapat melekat di papan tulis karena adanya gaya
tarik antara molekul kapur dengan molekul papan tulis. Gaya tank antara
molekul-molekul yang tidak sejenis disebut adhesi. Misalnya, jika kamu menulis
dengan tinta, tinta tersebut dapat melekat pada kertas karena gaya
tarik-menarik antara partikel tinta dengan kertas sangat kuat, Contoh peristiwa
adhesi yang lain adalah:
(1) cat menempel di tembok,
(2) permukaan air di dalam gelas tampak cekung.
(2) permukaan air di dalam gelas tampak cekung.
Ciri-Ciri
Adhesi dan Kohesi
- Permukan Cekung akan terjadi pada zat cair
- Wadah atau tempat zat cair jika dipindahkan akan basah.
- Partikel-partikel zat yang bersangkutan dapat melekat dengan benda lain
5.
Kapilaritas
Gejala kapilaritas dapat kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kapilaritas adalah gejala naiknya zat cair
dalam pipa kapiler. Pipa kapiler yaitu suatu celah atau pipa yang luas
penam-pangnya kecil.
6. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan merupakan suatu
kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang sehingga permukaannya
seolah-olah ditutupi oleh suatu lapisan kulit yang tipis. Dengan adanya
tegangan permukaan nyamuk dapat mengapung di atas permukaan air, karena berat
nyamuk dapat ditahan oleh kulit tipis yang menyelimuti permukaan air
Demikian juga jarum
jahit dan pisau suet yang dapat terapung di atas permukaan zat cair. Tegangan
permukaan terjadi sebagai akibat kohesi di bawah zat cair lebih besar
daripada kohesi pada permukaan air, sehingga permukaan zat cair akan cenderung
mengerut dan membentuk luas permukaan sekecil mungkin.
Hal tersebut dapat membuktikan
bahwa titik-titik embun yang menempel di atas rumput berbentuk seperti bola,
karena luas permukaan terkecil adalah bangun yang berbentuk bola. Besarnya
tegangan permukaan dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin
kecil tegangan permukaannya. Dan semakin kecil tegangan permukaan semakin besar
atau baik kemampuan air untuk membasahi benda. Pemanfaatan tegangan
permukaan dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
1.
Sabun cuci atau detergen dibuat
untuk mengurangi tegangan permukaan airsehinggadapat meningkatkan kemampuan air
untuk membersihkan kotoran yang melekat padapakaian.
2.
Alkohol dan antiseptik pada umumnya
selain memiliki kemampuan membunuh kuman, juga mempunyai tegangan permukaan
yang rendah sehingga dapat membasahi seluruh permukaan kulit yang luka.
.
2.6Unsur Senyawa dan Campuran
2.6.1 Unsur
Unsur adalah
zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana
melalui reaksi kimia biasa. Bagian terkecil dari suatu unsur adalah atom.
Beberapa contoh unsur adalah
emas, perak, alumunium, tembaga, belerang, karbon, dan sebagainya. Sampai saat
ini telah dikenal lebih dari 112 unsur, ada yang ditemukan dalam keadaan bebas,
seperti emas dan intan, tetapi sebagian besar unsur ditemukan
dalam keadaan terikat sebagai suatu senyawa. Unsur dapat
dikelompokkan ke dalam unsur logam,
nonlogam, dan metaloid/semilogam.
Tabel 2.6.1
Perbedaan Unsur Logam dan Nonlogam
Ada beberapa
unsur yang memiliki sifat seperti logam dan nonlogam. Unsur tersebut dikenal
sebagai unsur metaloid/ semilogam. Contohnya adalah silikon, boron,
germanium, arsen dan stibium (antimon). Unsur-unsur tersebut banyak
digunakan sebagai semikonduktor.
2.6.2 Tabel Periodik Unsur
Untuk
memudahkan kita mempelajari unsur, unsur tersebut ditampilkan dalam Tabel
Periodik Unsur yang dikenal sebagai Sistem Periodik Unsur (SPU). Dalam tabel
periodik unsur-unsur ada yang diletakkan pada lajur tegak (kolom) yang disebut
golongan dan lajur horizontal (baris) yang disebut periode. Pada satu golongan
sifat unsur semakin
mirip dan pada satu periode sifat unsur semakin berbeda. Gambar Tabel Periodik
Unsur diperlihatkan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.6.2
Tabel Periodik Unsur
2.6.3
Lambang Unsur
Untuk
menyederhanakan nama unsur, para ilmuwan memberikan lambang unsur. Lambang
unsur yang digunakan sampai sekarang dibuat oleh Jons Jacob Berzelius. Berikut
adalah cara penulisan lambang unsur yang diusulkan oleh Jons Jacob
Berzallius:
1. Setiap unsur
dilambangkan dengan satu huruf dari huruf awal nama latinnya yang
dituliskan dengan huruf kapital. Perhatikan contoh Tabel 2.5.3
Tabel 2.6.3
Nama unsur dan Lambangnya
2. Jika Huruf
awal dari nama latinnya sama, maka diberi huruf lain yang dituliskan
dengan huruf kecil. Perhatikan contoh dalam Tabel 2.6.3
Tabel 2.6.3 Nama Unsur dan
Lambangnya
2.6.4 Senyawa
2.6.4.1
Pengertian Senyawa
Senyawa
adalah zat tunggal yang secara kimia masih dapat diuraikan menjadi zat-zat lain
yang lebih sederhana dimana sifatnya berbeda dengan zat semula. Bagian
terkecil dari suatu senyawa adalah molekul (gabungan dua atom unsur/lebih lebih
baik sejenis ataupun berbeda jenis. Contohnya gula pasir yang berwarna
putih, berwujud padat, dan berasa manis jika dipanaskan sampai terbakar akan
mengalami reaksi.Berikut adalah hasil reaksinya:
- Sebelum reaksi: gula pasir berwujud padat, berwarna putih, dan berasa manis
- Setelah reaksi terdapat zat baru:
-
Zat yang berwujud padat, berwarna hitam, dan berasa
pahit (karbon)
-
Titik-titik cairan, tak berwarna, tak berasa, tak
berbau (air)
-
Zat tak berwarna, tak berbau, dan mengeruhkan air
kapur (karbon dioksida)
Berarti kita
dapat mengetahui bahwa gula dapat dipecah menjadi karbon, air, dan gas
karbon dioksida melalui reaksi pembakaran. Air juga tergolong ke dalam senyawa.
Air dapat diuraikan menjadi dua jenis zat lain, yaitu gas hidrogen dan oksigen.
Penguraian air dapat terjadi jika uap air dipanaskan pada suhu tinggi atau jika
air dialiri listrik. Sifat gas hidrogen dan oksigen berbeda dengan sifat air.
Gas hidrogen mudah terbakar, sedangkan oksigen merupakan gas yang
diperlukan pada proses pembakaran. Sementara air tidak dapat terbakar dan
tidak dapat melangsungkan pembakaran seperti diperlihatkan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.6.4.1 Penguraian Air menjadi Gas Hidrogen dan
Oksigen oleh Arus Listrik
2.6.4.2
Lambang Senyawa/Rumus Kimia
Sama halnya
dengan unsur, senyawa pun perlu diberi lambang. Lambang untuk senyawa disebut
rumus kimia. Berikut adalah rumus kimia dari beberapa senyawa yang ditampilkan
dalam Tabel. 2.6.4.2
Tabel 2.6.4.2
Nama Senyawa dan Rumus Kimianya
Secara umum rumus kimia dapat
dituliskan:
n :
Koefisien yang menunjukkan jumlah molekul
A, B, C : lambang atom unsur penyusun molekul senyawa
x. y, z : Indeks tiap atom unsur penyusun, yang menunjukkan banyaknya atom
unsur dalam setiap molekul
Contoh:
2C6H12O6: 2 molekul glukosa disusun oleh 12 atom karbon, 24 atom hidrogen, dan 12 atom oksigen
3H2SO4: 3 molekul asam sulfat disusun oleh 3 atom sulfur, 6 atom hidrogen, dan 12 atom oksigen
2.6.5
Tatanama Senyawa
Berdasarkan
jenis unsur yang menyusun senyawa, senyawa dibedakan atas senyawa biner dan
senyawa poliatom.
A. Senyawa Biner: Senyawa yang terdiri atas 2 jenis unsur
Senyawa
biner dari logam dan nonlogam : nama logam disebut terlebih dahulu, kemudian
nama nonlogam yang diberi akhiran –ida.
Senyawa
biner dari nonlogam: nama nonlogam yang ditulis pertama kali disebut terlebih
dahulu, kemudian nama nonlogam berikutnya yang diberi akhiran ida. Jika
ada pasangan unsur yang bersenyawa lebih dari satu jenis senyawa, maka penamaan
senyawa tersebut dapat dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya.
Angka-angka tersebut dinyatakan dalam bahasa yunani, yaitu seperti Tabel.
Tabel 2.6.5.1 Angka dalam Bahasa Yunani
Tabel 2.6.5.2 Beberapa senyawa dan
Unsur Penyusunnya
Senyawa biner dari hidrogen dan
nonlogam
·
Menggunakan kata hidrogen sebagai nama depan, dan nama
nonlogam sebagai nama belakang, diberi akhiran ida.
·
Menggunakan kata asam sebagai nama depan dan nama
nonlogam sebagai nama belakang diberi akhiran ida.
Tabel 2.6.5.3
Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya
B.Senyawa
poliatom
Senyawa
poliatom:: Senyawa ion (atom atau gabungan atom yang bermuatan listrik) yang
terdiri dari dua atau lebih atom yang bergabung bersama-sama dalam satu ion.
Penamaannya adalah nama ion positif (kation) disebut terlebih dahulu
kemudian nama ion negatif (anion) seperti ditampilkan pada Tabel 2.6.5.4
Tabel 2.6.5.4 Beberapa senyawa dan
Ion Penyusunnya
2.6.3 Campuran
Seperti yang
telah diuraikan di atas, air laut tergolong ke dalam campuran karena
air laut terdiri atas air dan berbagai garam. Dari contoh tersebut kita dapat
mengetahui bahwa campuran merupakan gabungan dua jenis zat atau lebih.
Campuran
mempunyai sifat yang berbeda dengan senyawa. Dalam campuran sifat-sifat
komponen tidak hilang. Ketika garam dapur dilarutkan dalam air, kedua zat itu
tidak bersenyawa, melainkan bercampur.
Rasa garam
sebelum dan sesudah dicampurkan tetap terasa asin, begitu pula dengan air. Air
sebelum dicampurkan dan sesudah dicampurkan tetap dapat memadamkan api.
Kemudian juga garam dengan air dapat bercampur dalam berbagai komposisi sesuai
yang dikehendaki. Tidak demikian halnya dengan bersenyawa. Senyawa mempunyai
kompisisi tertentu. Air sebagai contoh, terdiri dari hidrogen dan oksigen
dengan perbandingan atom 2:1 Jadi, kita dapat menyatakan bahwabersenyawa
membentuk zat baru (berlangsung secara kimia), sedangkan bercampur tidak
membentuk zat baru (berlangsung secara fisika).
2.6.3.1 Jenis-Jenis Campuran
Campuran dapat berupa:
1. Campuran homogen
1. Campuran homogen
Ciri:ciri ::
·
Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut
(solven). Biasanya, komponen yang lebih banyak jumlahnya disebut sebagai zat
pelarut, sedangkan yang lebih sedikit disebut sebagai zat terlarut. Namun, jika
larutan berwujud cair, maka komponen cair disebut sebagai zat pelarut.
·
Serba sama, tidak ada bidang batas antar
komponen-komponen penyusunnya
·
Tidak dapat disaring
·
Tidak terdapat lapisan (komponen padat dan cair tidak
memisah)
Contoh :
-
Udara - Air gula
-
Sirup - Air cuka
-
Air hujan - Spirtus
2. Campuran heterogen
Campuran heterogen terdiri atas:
A. Suspensi
Ciri-ciri :
- Keruh
- Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya
- Dapat disaring
- Mengendap
- Terdapat lapisan (kompenen padat dan cair memisah)
- Keruh
- Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya
- Dapat disaring
- Mengendap
- Terdapat lapisan (kompenen padat dan cair memisah)
Contoh:
- Campuran terigu dan air
- Campuran pasir dan air
- Bubuk kopi dan air
- Campuran terigu dan air
- Campuran pasir dan air
- Bubuk kopi dan air
B. Koloid
Ciri-ciri :
- Keruh
- Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya (jika dilihat dengan mikroskop ultra)
- Dapat disaring dengan kertas saring ultra
- Komponen padat dan cair dapat memisah sendiri dalam waktu relatif lama
- Keruh
- Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya (jika dilihat dengan mikroskop ultra)
- Dapat disaring dengan kertas saring ultra
- Komponen padat dan cair dapat memisah sendiri dalam waktu relatif lama
- Dapat menghamburkan cahaya
Contoh :
- Air susu - Cat - Tinta
- santan - Asap - Kabut
- Air susu - Cat - Tinta
- santan - Asap - Kabut
C. Larutan
Ø
Perbedaan
Antara Senyawa dan Campuran
Perbedaan
antara senyawa dan campuran adalah seperti ditampilkan pada Tabel 2.12.
Tabel Perbedaan antara Senyawa dan Campuran
Keadaan
|
Senyawa
|
Campuran
|
Penyusunnya
|
a. disusun oleh unsur-unsur
b. hanya dapat dipisahkan secara
kimia
|
a. disusun oleh zat
b. mudah dipisahkan secara fisik
|
Sifatnya
|
sifat senyawa berbeda dengan unsur- unsur
penyusunnya
|
sifat zat penyusunnya masih tampak
|
Proses pembentukan
|
terjadi reaksi kimia
|
terjadi perubahan fisika
|
Perbandingan
|
perbandingan unsur-unsur penyusunnya tetap dan
tertentu
|
perbandingan massa
zat penyusunnya tidak tentu
|
2.7 Simbol ,Rumus dan Persamaan Reaksi
Pada
suatu hal tertentu, mempelajari kimia adalah seperti mempelajari bahasa asing
seperti bahasa Yunani (atau bila Anda seorang Yunani seperti belajar bahasa
Rusia). Kita mempunyai simbol untuk unsur-unsur yang dapat disamakan dengan
abjad. Sedangkan rumus yang ditulis mengguna¬kan simbol-simbol ini adalah
kata-kata dan persamaannya seperti kalimat. Seperti juga dalam mempelajari
bahasa, harus dimulai dengan abjad.
Tiap unsur telah ditentukan simbol kimianya yang dapat kita anggap sebagai tulisan steno untuk menyatakan unsur tersebut.
Tiap unsur telah ditentukan simbol kimianya yang dapat kita anggap sebagai tulisan steno untuk menyatakan unsur tersebut.
Simbol terdiri dari satu atau dua huruf yang biasanya
mengandung kesamaan dengan nama Inggris dari unsurnya. Misalnya, Carbon = C,
Chromium = Cr, Chlorine = Cl, Calcium = Ca dan Zinc - Zn. Perhatikan bahwa
huruf pertama, ditulis dengan huruf besar, tapi bila ada huruf kedua akan ditulis
dengan huruf kecil. Beberapa unsur ada yang simbolnya tak sesuai dengan nama
Inggrisnya dan biasanya unsur-unsur ini telah diketahui sejak mula-mula
diketemukannya ilmu kimia waktu bahasa Latin merupakan bahasa universal di
antara para ahli ilmuwan dan simbol kimia berasal dari nama-nama Latin.
Beberapa contoh misalnya potassium, Latinnya kalium = K, sodium (natrium) = Na,
silver (argen¬tum) = Ag, mercury (hidrargyrum) = Hg dan copper (cuprum) = Cu.
Daftar unsur-unsur dalam abjad dengan simbol masing-masing. Akan didapat juga sebuah peta yang disebut susunan berkala (sistim periodik), yang mengandung sim¬bol-simbol unsur yang disusun berdasarkan urutan nomor yang akan diterangkan kemudian.
Senyawa kimia ditulis secara simbolik berdasarkan rumus kimianya Misalnya air ditulis sebagai H2O, karbon dioksida, CO2, metan (gas alam), CH4 dan aspirin, C9Hg04.
Rumus kimia juga menunjukkan komposisi kuantitatif dari zat-zat. Disini simbol kimia menunjukkan partikel terkecil dari unsur yaitu atom. Angka kecil dalam rumus berarti jumlah relatif atom dari tiap unsur yang berada dalam senyawa tersebut. Beberapa rumus kimia banyak yang lebih kompleks dari rumus diatas malah ada yang mengandung tanda kurung. Misalnya senyawa amonium sulfat (NH4)2S)4. Angka 2 di luar tanda kurung menandakan adanya 2 satuan NH4—jadi ada dua nitrogen dan delapan hidrogen. Berarti rumusnya dapat ditulis N2H8SO4 walaupun akan kita lihat nanti bahwa ada alasan kuat untuk menuliskan dengan tanda kurung.
Daftar unsur-unsur dalam abjad dengan simbol masing-masing. Akan didapat juga sebuah peta yang disebut susunan berkala (sistim periodik), yang mengandung sim¬bol-simbol unsur yang disusun berdasarkan urutan nomor yang akan diterangkan kemudian.
Senyawa kimia ditulis secara simbolik berdasarkan rumus kimianya Misalnya air ditulis sebagai H2O, karbon dioksida, CO2, metan (gas alam), CH4 dan aspirin, C9Hg04.
Rumus kimia juga menunjukkan komposisi kuantitatif dari zat-zat. Disini simbol kimia menunjukkan partikel terkecil dari unsur yaitu atom. Angka kecil dalam rumus berarti jumlah relatif atom dari tiap unsur yang berada dalam senyawa tersebut. Beberapa rumus kimia banyak yang lebih kompleks dari rumus diatas malah ada yang mengandung tanda kurung. Misalnya senyawa amonium sulfat (NH4)2S)4. Angka 2 di luar tanda kurung menandakan adanya 2 satuan NH4—jadi ada dua nitrogen dan delapan hidrogen. Berarti rumusnya dapat ditulis N2H8SO4 walaupun akan kita lihat nanti bahwa ada alasan kuat untuk menuliskan dengan tanda kurung.
Ada beberapa zat tertentu membentuk kristal yang mengandung molekul air, bila larutan dalam airnya diuapkan. Kristal ini disebut hidrat. Misalnya tembaga sulfat, suatu fungisid pertanian, akan membentuk kristal biru yang mempunyai lima buah molekul air untuk setiap molekul tembaga sulfat (CuSO4). Rumusnya ditulis CuSO4.nH2). Bila kristal biru tersebut dipanaskan, airnya akan dihilangkan, tinggal CuS04 murni yang warnanya hampir putih.
Suatu persamaan kimia ditulis untuk memperlihatkan perubahan yang terjadi selama terjadi reaksi kimia. Berarti suatu gambaran bentuk "selama dan sesudah" terjadi reaksi. Misalnya, persamaan:
ZnSàZn + S
menggambarkan reaksi yang terjadi antara seng dengan belerang, dimana seng (Zn) bereaksi dengan belerang (S) untuk menghasilkan seng sulfida (ZnS), suatu zat yang dipakai pelapis sebelah dalam tirai TV. Zat-zat sebelah kiri tanda panah discbUt reaktan sebelah kanan panah dinama¬kan hasil reaksi (produk) dan merupakan zat yang terdapat sesudah reaksi berakhir. (Pada reaksi di atas hanya ada satu macam). Panah dapat diartikan "bereaksi untuk menghasilkan" atau secara ringkas "hasilnya". Maka, reaksi di atas dapat dibaca sebagai "seng ditambah belerang akan bereaksi menghasilkan seng sulfida" atau seng ditambah belerang menghasilkan seng sulfida.
Kadang-kadang diinginkan atau diperlukan tanda, apakah pereaksi dan hasil reaksi berupa zat padat, cairan atau gas dan tanda dilarutkan dalam pelarut seperti air misalnya. Hal ini dilakukan dengan memiberi huruf S — solid,l = liquid, g— gas dan aq — aqueous (air), dalam tanda kurung. Misalnya persamaan:
Ca(HCO3)2(aq)àCaCO3(S)+ H20(1) + CO2(g)
Persamaan
Reaksi
adalah persamaan yang menunjukkan perubahan zat-zat yang terjadi selama reaksi
kimia berlangsung. Zat zat yang terletak di sebelah kiri tanda panah disebut
pereaksi (reaktan) dan zat-zat yang terletak di sebelah kanan tanda panah
disebut hasil reaksi (produk).
Pereaksi -> Produk
Suatu persamaan reaksi
kimia dapat ditulis dengan dua cara, yaitu persamaan perkataan dan persamaan
simbol. Persamaan perkataan adalah persamaan kimia yang memberi nama
pereaksi-pereaksi dan nama hasil reaksinya, misalnya hidrogen bereaksi dengan
oksigen menghasilkan air.
DAFTAR PUSTAKA
Ipa terpadu, Hal :
66-70, Penerbit : Aneka Ilmu, Penulis : Sri Rahmini.dkk, Jl. Raya
Semarang-Demak
Ilmu Pengetahuan Alam, Hal : 66-67, Penulis : Teguh Sugiyanto.dkk, Penerbit : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Percetakan : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri-Solo, 2008
Ilmu Pengetahuan Alam, Hal : 66-67, Penulis : Teguh Sugiyanto.dkk, Penerbit : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Percetakan : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri-Solo, 2008
Soepono.
1995. Zat dan Energi. Jakarta : Depdikbud.
Lukman, Cecilia. 1999. Ilmu Pengetahuan Populer. Jakarta :
PT. Widyadara Grolier Internasional Inc.
Lern, E. and Arbeitsbuch. 1998. Unwelt Chemie. Ernest Klett
Schulbuchverley.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar