REVIEW
KIMIA DASAR
PERTEMUAN
KETIGA
NAMA: LORANZA AFRIANTI
NIM: A1C217039
KELAS: R-003
DOSEN
PENGAMPU: Dr.Yusnelti,M.Si.
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar Belakang Ilmu kimia merupakan bagian ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari materi yang meliputi
susunan, sifat, dan perubahan
materi serta energi yang menyertai perubahan materi. Penelitian yang cermat terhadap
pereaksi dan hasil reaksi telah melahirkan hukum-hukumdasar kimia yang menunjukkan hubungan kuantitatif atau yang disebut
stoikiometri.
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu stoicheon
yang berarti unsur dan metrain
yang berarti
mengukur. Dengan kata lain, stoikiometri adalah perhitungan kimia yang
menyangkut hubungan kuantitatif zat yang
terlibat dalam reaksi. Hukum-hukum kimia dasar tersebut adalah hukum kekekalan massa, hukum
perbandingan tetap, , hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan
volume hukum kesamaan gas.Hukum-hukum dasar kimia itu
merupakan pijakan kita dalam mempelajari danmengembangkan ilmu kimia
selanjutnya.
1.2 Tujuan
Mampu memahami pembahasan yang akan dibahas dalam review ini
diantaranya molekul,atom ,mol ,mengetahui hukum kimia ,teori atom daltom dan
massa atom serta mengenai konsep mol dan pengukurannya daan mengetahui
komposisi persen dan rumus-rumusnya (Rumus Empiris dan Rumus Molekul)
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Atom ,Molekul dan Mol
2.1.1
Partikel adalah
sebuah satuan dasar dari benda atau materi. Bisa juga dikatakan Partikel
merupakan satuan bagian terkecil dari suatu materi. Jenis Partikel ini ada 3
yaitu: atom, molekul, dan ion. Jadi
baik atom, molekul, dan kedua -nya merupakan satuan terkecil dari materi yg
secara umum disebut partikel
2.1.2 Atom adalah: Satuan terkecil dari suatu materi yang
terdiri atas inti, yang biasanya mengandung proton (muatan+) dan neutron
(netral), dan kulit yang berisi muatan negatif yaitu elektron. Ada juga yang
menyebutkan bahwa atom adalah partikel penyusun unsur.Kedua pengetian ini
semuanya benar. Yang pasti atom itu :
·
punya proton, neutron, elektron,
(kecuali pd Hidrogen-1, yg tidak memiliki neutron)
·
punya karekteristik tertentu, yaitu
punya jumlah proton dan elektron yang sama (jika tdk sama disebut ion)
·
atom2 yang punya karakteristik yang sama
dinamakan unsur,
2.1.3 Molekul adalah: Gabungan dari beberapa atom unsur, bisa dua
atau lebih. Artinya ketika berbicara molekul maka yang dibayangkan adalah
gabungan atom2 (bukan 1 atom). Molekul adalah partikel terkecil dari suatu
unsur/senyawa.
– Jika gabungan dari atom unsur yang
sama jenisnya maka disebut Molekul Unsur, Contohnya: O2, H2, O3, S8
– Jika gabungan dari atom unsur yang
berbeda jenisnya maka disebut Molekul Senyawa, Contohnya: H2O, CO2, C2H5
2.1.4 Mol
adalah satuan dasar
SI yang mengukur jumlah zat. Istilah "mol" pertama kali diciptakan
oleh Wilhem
Ostwald dalam bahasa Jerman pada
tahun 1893, walaupun sebelumnya telah terdapat konsep massa
ekuivalen seabad sebelumnya. Istilah mol
diperkirakan berasal dari kata bahasa Jerman Molekül. Nama gram atom
dan gram molekul juga pernah digunakan dengan artian yang sama dengan
mol.
2.2 Hukum Kimia
Hukum-hukum
kimia terbagi menjadi beberapa macam diantaranya:
2.2.1 HUKUM KEKEKALAN MASSA ( HUKUM
LAVOISIER ).
LAVOISIER
menyimpulkan
bahwa : jika suatu reaksi kimia dilakukan di ruang tertutup sehingga tidak ada
zat-zat yang hilang, maka massa zat-zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi tidak
berkurang atau tidak bertambah ( tetap ).
Dalam tabung tertutup ditimbang 32
gram belerang dan 63,5 gram tembaga. Setelah dicampur lalu dipanaskan dalam
tabung tertutup dan reaksi berjalansempurna maka terjadi zat baru, yaitu
tembaga ( II ) sulfida.
Bunyi Hukum Kekekalan Massa :
” JUMLAH MASSA ZAT-ZAT SEBELUM DAN SESUDAH
REAKSI ADALAH SAMA ”
2.2.3 HUKUM PERBANDINGAN TETAP (
HUKUM PROUST )
Bunyi Hukum Perbandingan Tetap :
” DALAM SUATU SENYAWA,
PERBANDINGAN MASSA UNSUR-UNSUR PENYUSUNNYA SELALU TETAP ”
contoh soal :
Jika kita
mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa gram air yang
terbentuk?
2.2.4 HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA (
HUKUM DALTON )
” Bila unsur-unsur dapat membentuk
dua macam senyawa atau lebih, dimana massa salah satu unsur tersebut tetap
(sama), maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut
merupakan bilangan bulat dan sederhana ”
2.2.5 HUKUM PERBANDINGAN VOLUME (
HUKUM GAY LUSSAC )
”
Pada
temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan
volume gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana “
” gas-gas yang volumenya sama, jika diukur pada temperatur dan tekanan yang sama, mengandung jumlah molekul yang sama pula ”
Avogadro
menjelaskan percobaan Gay Lussac dengan menganggap partikel – partikel gas
tidak sebagai atom-atom, tetapi sebagai molekul-molekul
Perbandingan
volume gas-gas yang bereaksi dan gas-gas hasil reaksi jika diukur pada
temperatur dan tekanan yang sama akan sesuai dengan perbandingan jumlah
molekulnya, akan sama dengan perbandingan koefisien reaksinya
Contoh Soal :
Contoh Soal :
gas hidrogen
direaksikan dengan gas oksigen membentuk 8 liter ( T,P ) uap air. berapa liter
gas hidrogen dan gas oksigen dibutuhkan pada reaksi tersebut ?
2.3 Teori Atom Dalton dan Massa Atom
2.3.1 Teori Atom Dalton
John Dalton (1766–1844),
seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris dengan didukung dari hasil
eksperimen-eksperimennya mengembangkan konsep atom dari Demokritus yang
kemudian mengemukaan teori tentang atom. Secara garis besar teori atom
Dalton dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Atom merupakan bagian terkecil dari suatu zat yang tidak bisa dibagi lagi.
- Atom-atom penyusun zat tertentu memiliki sifat yang sama.
- Atom unsur tertentu tidak bisa berubah menjadi atom unsur lain.
- Dua atom atau lebih dapat bersenyawa (bereaksi) membentuk molekul.
- Dalam reaksi kimia perbandingan antara atom-atom penyusunnya mempunyai perbandingan yang tertentu dan sederhana.
- Dalam reaksi kimia pada dasarnya terjadi penyusunan kembali atom-atom penyusun zat.
:
Kelemahan
|
Kelebihan
|
|
|
2.3.2
Pengertian Massa Atom
Massa atom
mengacu pada berat jenis atom tertentu atau partikel atom. Nilai untuk massa
atom juga termasuk partikel sub-atom dan massa khusus mereka. Berbeda dengan
berat atom yang juga disebut sebagai relatif atau rata-rata massa atom, nilai
yang diberikan untuk massa atom dianggap spesifik. Berat atom melibatkan
rata-rata dari massa atom dari semua atom dalam partikel substansi tertentu.
2.4 Konsep Mol
Banyaknya
partikel dinyatakan dalam satuan mol. Satuan mol sekarang dinyatakan sebagai
jumlah par-tikel (atom, molekul, atau ion) dalam suatu zat. Para ahli sepakat
bahwa satu mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel
dalam 12,0 gram isotop C-12 yakni 6,02 x 1023 partikel. Jumlah
partikel ini disebut Bilangan Avogadro (NA = Number Avogadro) atau dalam bahasa
Jerman Bilangan Loschmidt (L).
Jadi, definisi satu mol adalah
sebagai berikut.
“Satu mol zat menyatakan banyaknya zat yang
mengan-dung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikeldalam 12,0
gram isotop C-12.”
Misalnya:
1. 1 mol unsur Na mengandung 6,02 x
1023 atom Na.
·
Hubungan
Mol dengan Jumlah Partikel
Hubungan mol dengan jumlah partikel
dapat dirumuskan:
kuantitas (dalam mol) = jumlah
partikel / NA
atau
jumlah partikel = mol x NA
·
Hubungan
Mol dengan Massa
Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa
Molekul Relatif (Mr).
Jadi
perbedaan antara massa molar dan massa molekul relatif adalah pada satuannya.
Massa molar memiliki satuan gram/mol sedangkan massa molekul relatif tidak
memiliki satuan.
Hubungan antara mol dengan massa
adalah:
Kuantitas (dalam mol) = Massa
senyawa atau unsur (gram) / Massa molar senyawa atau unsur (gram/mol)
·
Hubungan
Mol dengan Volume
a. Gas
pada keadaan standar
Pengukuran
kuantitas gas tergantung suhu dan tekanan gas. Jika gas diukur pada keadaan
standar, maka volumenya disebut volume molar. Volume molar adalah volume 1 mol
gas yang diukur pada keadaan standar. Keadaan standar yaitu keadaan pada suhu 0
°C (atau 273 K) dan tekanan 1 atmosfer (atau 76 cmHg atau 760 mmHg) atau
disingkat STP (Standard Temperature and Pressure).
Besarnya volume molar gas dapat
ditentukan dengan persamaan gas ideal: PV= nRT
b. Gas
pada keadaan nonstandar
Jika volume gas diukur pada keadaan
ATP (Am-bient Temperature and Pressure) atau lebih dikenal keadaan non–STP maka
menggunakan rumus:
P V = n R T
2.5 Pengukuran Mol Atom
Perbandingan koefisien menyatakan perbandingan
jumlah partikel dan perbandingan volume, sedangkan mol merupakan jumlah
partikel dibagi bilangan. Perbandingan koefisien menyatakan perbandingan jumlah
partikel, maka perbandingan koefisien juga merupakan perbandingan mol.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa:
Perbandingan koefisien =
perbandingan volume
= perbandingan jumlah partikel
= perbandingan mol
Misalnya pada reaksi: N2(g)
+ 3 H2(g) → NH3(g)
a. Perbandingan volume N2(g):
H2(g: NH3(g)= 1 : 3 : 2
b. Perbandingan jumlah partikel N2(g)
: H2(g) : NH3(g) = 1 : 3 : 2
c. Perbandingan mol N2(g)
: H2(g) : NH3(g) = 1 : 3 : 2
Pereaksi pembatas
Jika di
dalam sebuah kotak tersedia 6 mur dan 10 baut, maka kita dapat membuat 6 pasang
mur-baut. Baut tersisa 4 buah, sedangkan mur telah habis. Dalam reaksi kimia,
jika perbandingan mol zat-zat pereaksi tidak sama dengan perbandingan
koefisiennya, maka ada pereaksi yang habis terlebih dulu. Pereaksi seperti ini
disebut pereaksi pembatas.
2.6 Pengukuran Mol dari Senyawa Massa Molekul dan Massa
Rumus
- Massa Atom Relatif
Atom-atom yang sama tidak selalu
mempunyai massa yang sama. Atom-atom unsur yang sama, tetapi mempunyai
massa yang berbeda telah kita kenal sebagai isotop.
Misalnya atom karbon ada yang
mempunyai massa 12 sma dan 13 sma. Dengan adanya isotop tersebut, maka massa
atom merupakan massa rata-rata dari keseluruhan isotop atom yang ada dialam.
Contoh :
Atom klorin dialam terdapat dalam
dua macam isotop, yaitu 75% sebagai Cl-35 yang bermassa 35 sma dan yang 25%
sebagai Cl-37 yang bermassa 37 sma. Berapakah massa rata-rata atom
klorin?
Jawab:
Massa rata-rata 1 atom Cl =
=35,5 sma
Untuk
menentukan massa suatu atom, sebagai standar massa atom ditetapkan massa 1 atom
karbon -12 (atom yang bermassa 12 sma). Jadi, massa atom yang yang
diperoleh dari pengukuran merupakan massa atom relatif terhadap karbon-12.
Massa atom relatif diberi lambang Ar
dan dirumuskan sebagai berikut:
Ar X =
Contoh:
Massa rata-rata 1 atom N adalah 14
sma, berapa massa atom relaif N
Jawab
Ar N = 14
2.
Massa Molekul Relatif
Molekul
merupakan gabungan dari dua atom atau lebih. Oleh karena itu, massa molekul
ditentukan oleh massa atom-atom penyusunnya, yaitu merupakan jumlah dari massa
seluruh atom yang menyusun molekul tersebut.
Seperti
halnya massa atom relatif, maka massa molekul relatif juga merupakan
perbandingan massa rata-rata 1 molekul atau satuan rumus suatu zat relatif
(dibandingkan terhadap massa 1 atom C-12, sehingga:
Mr AxBy =
Mr AxBy =
Mr AxBy
= (x Ar A + y Ar B)
Contoh:
Hitunglah massa molekul relatif
senyawa (NH4)2SO4, jika diketahui Ar N = 14, H
= 1, S=32, O = 16
Jawab:
Mr (NH4)2SO4
= (2 x Ar N) + (8 x Ar H) + (1 x Ar S) + (4 x Ar O)
= (2 x 14) + (8 x 1) + (1 x 32) + (
4 x 16)
= 28 + 8 +32 +64
3.
Mol
Seperti telah dipelajari, atom
bereeaksi untuk membentuk molekul dengan perbandingan angka yang mudah dan
bulat.
Misalnya:
Atom hidrogen dan oksigen
bergabung membentuk air dengan perbandingan 2 : 1
Atom karbon dan oksigen bergabung
membentuk karbon monoksida dengan perbandingan 1 : 1
Jika kita ingin membuat karbon
monoksida dari atom karbon dan atom oksigen supaya tidak ada yang
bersisa, maka
Karbon
+
oksigen
→ karbonmonoksida
Perb:
1
:
1
:
1
Hubungan mol dengan jumlah partikel (atom,
molekul dan ion) adalah
1 mol = 6,02x 1023
partikel
·
Kadar Zat
Ada
bermacam bentuk Rumus Kimia dan tiap bentuk berisi suatu keterangan. Ini dapat
termasuk komposisi elemen, jumlah atom relatif dari atom yang ada, jumlah atom
yang pasri dari tiap elemen dalam molekul zat atau struktur dari molekul zat
tersebut. Rumus kimia menunjukkan jumlah atom-atom penyusun zat, sesuai dengan
Hukum Proust “ perbandingan massa
unsur-unsur dalam senyawa selalu tetap”
Sehingga dari rumus kimia dapat
ditentukan persentase atau komposisi masing-masing unsur dalam senyawa.
·
Penentuan Air Kristal
Beberapa
senyawa yang berbentuk kristal mengandung molekul-molekul air terperangkap
dalam kisi-kisi kristalnya, yang disebut dengan air kristal.
Contoh:
MgSO4
x H2O
MgSO4 +
x H2O
Senyawa
kristal air Kristal
2.7 Komposisi Persen
Rumus
molekul merupakan gabungan lambang unsur yang menunjukkan jenis unsur pembentuk
senyawa dan jumlah atom masing-masing unsur dengan perbandingan yang tetap.
Atas dasar perbandingan molekul, volume dan massa yang setara dengan jumlah
mol, maka rumus molekul juga dapat berarti perbandingan mol dari atom-atom
penyusunnya.
Sebagai contoh rumus molekul air
H2O, terdiri dari jenis atom H dan O, dengan jumlah mol sebanyak 2 mol atom
hydrogen dan 1 mol atom Oksigen.
Persen massa = (massa
komponen / massa zat) x 100%
Contoh soal : Menentukan persen massa masing masing komponen
dalam suatu sampel.
Satu sampel suatu zat mengandung 2,4 gram karbon, 3,2 gram
oksigen, 5,6 gram nitrogen, dan 0,8 gram hidrogen. Nyatakan komposisi zat
tersebut dalam persen massa!
Pembahasan :
Untuk menentukan persen massa dari setipa unsr yang
terkandung dalam zat tersebut kita harus mengetahui terlebih dahulu berapa
massa zat(massa sampel) karena belum diketahui dalam soal.
Massa sampel= ∑ massa komponen
= massa karbon + massa oksigen + massa nitrogen + massa
hidrogen
= 2,4 + 3,2 + 5,6 + 0,8
= 12 gram
Persen massa karbon = (massa karbon / massa zat)
x 100%
=
(2,4/12) x 100%
= 20 %
Persen massa oksigen = (massa oksigen / massa zat) x
100%
= (3,2/12) x 100%
= 26,7%
Persen massa nitrogen = (massa nitrogen / massa zat) x 100%
= (5,6/12) x 100%
= 46,7 %
Persen massa karbon = (massa karbon / massa zat) x
100%
=
(0,8/12) x 100%
= 6,6
%
2.8 Rumus Kimia
Rumus kimia (juga disebut rumus molekul) adalah
cara ringkas memberikan informasi mengenai perbandingan atom-atom yang menyusun suatu senyawa kimia tertentu, menggunakan sebaris simbol zat
kimia, nomor, dan kadang-kadang simbol yang lain juga, seperti tanda kurung, kurung
siku,
dan tanda plus (+) dan minus (-). Jenis paling sederhana dari rumus kimia
adalah rumus empiris, yang hanya menggunakan
huruf dan angka.
Untuk senyawa
molekular,
rumus ini mengidentifikasikan setiap unsur kimia penyusun dengan simbol kimianya dan menunjukkan jumlah atom dari setiap
unsur yang ditemukan pada masing-masing molekul diskrit dari senyawa tersebut. Jika suatu molekul mengandung
lebih dari satu atom unsur tertentu, kuantitas ini ditandai dengan subskrip
setelah simbol kimia (walaupun buku-buku abad ke-19 kadang menggunakan superskrip). Untuk senyawa
ionik
dan zat non-molekular lain, subskrip tersebut menandai rasio unsur-unsur dalam rumus empiris.
Misalnya:
C6H12O6: glukosa
Seorang
kimiawan berkebangsaan Swedia abad ke-19 bernama Jöns
Jacob Berzelius adalah orang yang menemukan sistem penulisan rumus
kimia.
Rumus
kimia dapat menjelaskan informasi tentang tipe dan susunan ikatan dalam senyawa tersebut. Misalnya, etana terdiri dari 2 atom karbon
yang berikatan tunggal satu sama lain,
dengan tiap atom karbon juga berikatan dengan 3 atom hidrogen. Rumus kimianya
dapat dituliskan CH3CH3.
2.9 Rumus Empiris dan Rumus Molekul
·
Rumus molekul menyatakan jenis dan
jumlah atom tiap molekul.
Contoh : CH3COOH,C2H6,H2O
Contoh : CH3COOH,C2H6,H2O
·
Rumus empiris menyatakan
perbandingan jenis dan jumlah paling sederhana dari senyawa.
Contoh : CH2O,CH3,H2O, NaCl
Contoh : CH2O,CH3,H2O, NaCl
Cara
menentukan rumus empiris adalah:
1.
Menentukan jenis unsur
penyusun senyawa
2.
Menentukan massa atau
komposisi unsur dalam senyawa
3.
Mengubah massa atau
komposisi dalam mol
4.
Menentukan massa atom
relatif unsur penyusun senyawa
Nama Senyawa
|
Rumus Molekul
|
Rumus Empiris
|
Etena
|
C2H2
|
CH
|
Glukosa
|
C6H12O6
|
CH2O
|
Heksana
|
C6H14
|
C3H7
|
Butana
|
C4H10
|
C2H5
|
Asam Etanoat
|
C2H4O2
|
CH2O
|
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sarjanaku.com/2011/01/rumus-molekul-dan-rumus-empiris.html
https://bisakimia.com/2017/08/16/ringkasan-materi-rumus-kimia-dan-tata-nama-senyawa-anorganik/
http://melapuji15.
/2015/08/makalah-hukum-hukum-dasar-kimia.html
http://www.pendidikanmu.com/2015/03/teori-atom-dan-hukum-dalton.html?m=0
https://istiistiqomah085.
/2014/01/16/konsep-mol-dan-perhitungan-kimia/